Mall Buka Lagi, Rupiah Diprediksi Lanjut Menguat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Keputusan pemerintah untuk membuka kembali mall dan perkantoran di DKI Jakarta bakal membawa angin segar bagi pergerakan rupiah pada Selasa, 16 Juni 2020. Kemarin, rupiah ditutup menguat 0,13 persen ke level Rp 14.115 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pembukaan pusat perbelanjaan dan perkantoran ikut mempermudah Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan konsolidasi dengan menerapkan kebijakan strategi bauran ekonomi.

“Ini akan menambah kepercayaan tersendiri bagi pelaku pasar sehingga ada harapan roda ekonomi akan kembali berputar dan ekonomi kembali stabil sehingga arus modal asing akan kembali masuk ke pasar dalam negeri,” ujarnya Senin sore.

Selain itu, surplus neraca perdagangan dalam negeri juga menjadi salah satu sentimen positif penguatan rupiah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia di bulan Mei 2020 surplus 2,09 miliar dolar AS.

Realisasi tersebut lebih baik dari defisit beraca dagang senilai 350 juta dolar AS pada April 2020 dan surplus sebanyak 210 juta dolar AS pada Mei 2019.

“Secara total, sepanjang Januari-Mei 2020, neraca dagang Indonesia surplus 4,31 miliar dolar AS. Realisasi tersebut lebih baik dari defisit senilai 2,14 miliar dolar AS periode sama tahun lalu,” katanya.

Ibrahim pun memperkirakan laju mata uang garuda akan bergerak menguat di kisaran Rp 14.095 hingga Rp 14.150 per dolar AS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini