7 Peristiwa Berdarah pada Zaman Nabi yang Terjadi di Hari Selasa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dalam hitungan pekan, orang menganggap hari Selasa adalah hari ke dua. Namun dalam bahasa Arab, Selasa adalah angka ke tiga. Jadi sebenarnya Selasa adalah hari ke tiga dalam hitungan pekan.

Sebagian orang Jawa menganggap hari Selasa penuh dengan mitos. Salah satunya larangan untuk bepergian pada hari Selasa. Orang Jawa mengatakan bahwa hari Selasa adalah selo-selone manungso atau saat sepi-sepinya manusia.

Selain itu, sebagian juga percaya jika seseorang meninggal di hari Selasa akan mengajak teman.

Apa sebenarnya yang membuat hari Selasa menjadi istimewa? Ternyata banyak peristiwa-peristiwa di hari Selasa yang patut menjadi renungan.

Rasulullah SAW pernah ditanya tentang hari Selasa. Nabi menjawab hari Selasa adalah hari berdarah. Kemudian para sahabat bertanya lagi mengapa demikian ya Rasulullah? Nabi menjawab karena pada hari itulah Siti Hawa pertama kali Haid. Dan Qabil membunuh saudaranya Habil.

Nah, selain itu sebenarnya ada 7 kejadian berdarah yang terjadi pada hari Selasa, mengutip dari Kitab As-Sabatu Fi Mawaidhil Bariyat, hal.66-75, serta sumber lainnya:

1. Terbunuhnya Nabi Yahya AS 

Putra dari Nabi Zakariyya AS ini merupakan kerabat terdekat Nabi Isa As. Ia hidup di lingkungan Yahudi. Saat itu, ada seorang raja pada masa Bani Israil menikah dengan seorang wanita yang telah memiliki anak. Setelah itu, sang raja ingin menikahi anak dari wanita yang sekarang menjadi istrinya.

Mendengar hal itu, Nabi Yahya As menghadap raja tersebut dan menegurnya bahwa menikah dengan anak tiri itu adalah haram. Istri baru sang raja marah kemudian menyuruh raja untuk menghukum dan membunuh Nabi Yahya. Raja kemudian menyuruh memenggal kepala Nabi Yahya. Kejadian ini terjadi pada hari Selasa. Semua malaikat pun menangis melihat kejadian itu.

2. Pembunuhan Nabi Jarjis AS

Hidup pada zaman Raja Dardiyanah yang merupakan seorang raja penyembah berhala. Nabi Jarjis As meupakan hamba Allah yang salih dari Palestina. Allah mengutus Nabi Jarjis datang ke Raja Dardiyanah untuk mengajaknya ke jalan Allah. Namun perdebatan panjang terjadi. Dari sekian banyak orang yang mendengar perdebatan tersebut, istri dan anak-anak raja memilih beriman kepada Allah.

Kemudian raja memerintahkan pasukan untuk memburu dan membunuh Nabi Jarjis. Saat dikepung oleh ratusan orang, Nabi Jarjis memohon pertolongan Allah. Tiba-tiba muncullah api dari langit dan membakar ratusan pasukan yang mengepung Nabi Jarjis AS. Kejadian ini juga terjadi pada Hari Selasa. Nabi Jarjis pun ikut meninggal bersama pasukan-pasukan raja.

3. Pembunuhan Nabi Zakariyya AS

Saat anaknya Nabi Yahya terbunuh, Nabi Zakariyya pun juga ikut diburu oleh pasukan raja. Dibantu oleh sejumlah orang Yahudi, pasukan ini mengejar Nabi Zakariyya yang terpaksa melarikan diri ke hutan.

Nabi Zakariyya pun memerintahkan sebuah pohon besar untuk melindunginya. Pohon inipun terbelah dan Nabi Zakariyya pun masuk kedalamnya. Pasukan raja dan sekelompok orang Yahudi pun kehilangan jejak Nabi Zakariyya. Namun tiba-tiba munculah Iblis yang menyamar menjadi seorang lelaki tua dan memberitahu bahwa Nabi Zakariyya berada di pohon tersebut.

Beberapa orang Yahudi kemudian mengambil gergaji dan membelah pohon tersebut. Anehnya, meski keluar darah dari pohon tersebut, pasukan raja dan orang-orang Yahudi tidak menemukan jenazah Nabi Zakariyya. Kejadian ini terjadi pada hari Selasa.

4. Wafatnya Asiah Istri Firaun

Saat Firaun berkuasa dan menyatakan dirinya sebagai Tuhan, istrinya Asiah justru menentangnya. Ia tetap beriman kepada Allah. Selama 60 tahun Asiah tidak pernah memberitahu suaminya bahwa ia sebenarnya beriman kepada Allah dan bukan kepada Firaun. Sampai suatu saat, tak sengaja Firaun mendengar istrinya memuji nama Allah. Sontak Firaun pun marah dan kemudian menghukum Asiah.

Istri tercintanya itu harus mengakui keimanannya kepada Allah. Asiah hanya terdiam. Firaun pun menyiksa Asiah dengan berbagai cara dan memaksa Asiah keluar dari keimanannya. Asiah tak bergeming meski Firaun menyiksanya dengan cara memukul badannya dengan tapak panas. Ia meninggal dalam siksaan yang mengerikan. Perempuan saleh ini wafat di hari Selasa dengan menahan siksaan yang cukup kejam dari suaminya.

5. Penyembelihan Lembu Bani Israil

Ada dua orang kakak beradik Yahudi yang sangat fakir. Mereka memiliki paman yang sangat kaya raya dan tidak memiliki pewaris. Keduanya kemudian membunuh pamannya dengan harapan supaya warisannya jatuh kepada mereka. Mayatnya kemudian dibuang di sungai antara dua kampung. Saat mayat ditemukan, warga kedua kampung pun geger. Mereka saling menuding siapa yang membunuh.

Warga kedua kampung ini kemudian mendatangi Nabi Musa AS dan meminta untuk menyelesaikan masalah ini. Nabi Musa kemudian meminta warga untuk menyembelih seekor lembu. Setelah itu, Nabi Musa mengambil lidah lembu itu dan memukulkannya kepada mayat tersebut. Atas izin Allah SWT, orang itu hidup kembali dan menunjuk dua keponakannya sebagai pembunuhnya. Kejadian ini juga terjadi di hari Selasa.

6. Pembunuhan Habil

Dalam tafsir, Allah Swt mensyariatkan kepada Nabi Adam AS untuk me­ngawinkan anak-anak lelakinya dengan anak-anak perempuannya. Setiap Siti Hawa mengandung, lahirlah dua pasangan laki dan perempuan. Nabi Adam mengawinkan anak perempuannya dengan anak laki-laki yang lahir bukan dari satu perut dengannya.

Saudara seperut Habil tidak cantik, sedangkan saudara seperut Qabil cantik lagi bercahaya. Akhirnya Nabi Adam menikahkan Habil dengan adiknya Qabil, dan sebaliknya Qabil menikah dengan saudarinya Habil.

Qabil tidak terima. Ia protes kepada Nabi Adam AS. Supaya tidak berlarut-larut, Nabi Adam menyuruh mereka berdua untuk memberikan kurban kepada Allah SWT. Barang siapa yang kurbannya diterima, maka saudara perempuan seperut Qabil akan dikawinkan dengannya. Ter­nyata kurban Habillah yang diterima, sedangkan kurban Qabil tidak diterima.

Tidak terima, Qabil pun akhirnya berniat membunuh Habil. Pada hari Selasa, Qabil mendatangi Habil yang sedang tertidur di dekat kambingnya. Ia kemudian membunuh Habil dengan batu besar yang ada di dekatnya.

7. Kematian Para Penyihir Firaun

Takjub dengan muzizat Nabi Musa yang menjadikan tongkatnya menjadi Ular besar dan memakan ular-ular milik penyihir, para penyihir pun kemudian beriman kepada Allah SWT. Firaun yang marah besar kepada para penyihir itu kemudian memerintahkan pasukannya untuk membunuh semua penyihir yang menyatakan keimanannya kepada Nabi Musa AS. Kejadian ini terjadi pada hari Selasa.

Reporter: Hastina

 

 

Berita Terbaru

Jaga Ketahanan Pangan, DP3 Sleman Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pertanian

Mata Indonesia, Sleman - Plt. Kepala Dinas Pertanian,Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyatakan pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memahami strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini