Dituduh Curi Makanan, Warga Gipsi Asal Roma di Ukraina Dipermalukan

Baca Juga

MATA INDONESIA, LVIV – Foto beberapa orang di Ukraina yang diikat ke tiang lampu dan disemprot dengan pewarna antiseptik hijau muncul di media sosial. Berdasarkan laporan, foto tersebut diambil di Kota Lviv.

Mereka yang diikat itu ternyata orang Roma yang juga dikenal sebagai Gipsi. Berdasarkan foto-foto yang kini viral, beberapa orang termasuk remaja dan keluarga yang terdiri dari perempuan dan anak-anak itu diikat ke tiang lampu dengan lakban.

Sementara wajah mereka disemprot dengan pewarna antiseptik berwarna hijau – yang di negara-negara bekas Soviet, dikenal dengan ‘zelyonka’. Zat hijau tersebut sangat sulit untuk dibersihkan dan parahnya, dapat menyebabkan luka bakar kimia pada mata.

Menurut media lokal, para korban dihukum karena mencoba mencuri dari penumpang di bus. Namun, ada klaim di media sosial bahwa mereka hanya mencoba mencuri makanan, karena mereka kelaparan setelah melarikan diri dari Kiev.

Beberapa pengguna media sosial mengatakan hukuman berat itu karena kewarganegaraan korban. Tindakan keji itu dituduhkan pada anggota Pasukan Pertahanan Teritorial, cabang sukarelawan militer Ukraina yang baru-baru ini didirikan.

Melansir Russia Today, Rabu, 23 Maret 2022, laporan penganiayaan terhadap orang asing dan minoritas oleh radikal juga datang dari bagian lain di Ukraina sejak serangan Rusia dimulai pada Kamis, 24 Februari 2022.

Salah satu kasus adalah insiden siswa Afrika yang ditolak masuk ke kereta api dan bus yang membawa pengungsi ke luar negeri. Sementara mereka yang berhasil mencapai perbatasan ke Polandia dilarang oleh penjaga perbatasan untuk berdiri di barisan yang sama dengan warga negara Ukraina, disebut N-word, dan bahkan dipukuli.

Uni Afrika telah mengecam insiden ini sebagai sesuatu yang sangat rasis dan melanggar hukum internasional.

Bukan hanya warga Afrika, pelajar India yang tengah menempuh pendidikan di Ukraina juga mendapat perlakuan serupa. Kepada media Rusia, mereka mengeluh karena diusir dari tempat perlindungan bom.

Bukan hanya itu, para pelajar India itu juga menuturkan bahwa penduduk setempat mengatakan tidak akan membantu mereka karena India tidak membantu Kiev dalam konflik.

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO. Tujuan lain dari operasi militer adalah untuk “mendenazifikasi” negara itu.

Kiev bersikeras bahwa serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan telah membantah klaim pihaknya telah merencanakan untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Lebaran Datang, Pedagang Bimbang, Masyarakat Pilih Bertahan gegara Efisiensi Anggaran

Mata Indonesia, Yogyakarta - Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintahan Prabowo Subianto berdampak signifikan terhadap berbagai sektor di Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini