Bocah 9 Tahun Ini Lulus Sarjana Teknik Listrik di Akhir 2019, Penerus Thomas Alfa Edison?

Baca Juga

MINEWS, EINDHOVEN – Seorang bocah bernama Laurent Simons asal Belgia dikabarkan bakal menyelesaikan pendidikan teknik listriknya di Eindhoven University of Technology (TUE), Belanda pada Desember tahun 2019 ini. Padahal kampus ini dikenal sulit bahkan bagi mahasiswa yang lebih tua.

Bahkan Anak berusia sembilan tahun ini berencana mengambil doktoral ( S3) setelah lulus sarjana. Tapi, sebelum lulus dan dihadapkan pada universitas mana dia akan mengambil jenjang S3, sang bocah jenius berencana berlibur sejenak ke Jepang. Hmm, apakah dia bakal jadi penerus Thomas Alfa Edison atau Einstein?

Sang ayah mengatakan, putrinya itu berencana mengambil S3 Teknik Listrik sekaligus mengambil pendidikan dokter. Alexander dan Lydia Simons, orang tua Laurent yang berprofesi sebagai dokter, mengatakan awalnya mereka mengira kakeknya melebih-lebihkan ketika sang anak disebut punya bakat. Gurunya juga menyadari ada yang berbeda. “Mereka segera menyadari bakat spesial Laurent,” ujar Lydia seperti diberitakan CNN 15 November 2019.

Anak itu segera mendapatkan berbagai tes guna mengetahui talentanya. “Mereka mengatakan anak saya itu seperti spons,” ujar Alexander. Kedua orangtuanya pun sejauh ini belum mendapat penjelasan mengapa anak mereka mampu belajar sesuatu dengan cepat. Tetapi dengan berkelakar, Lydia mempunyai teori sendiri mengapa anaknya begitu cerdas. “Saya makan banyak ikan saat hamil,” candanya.

Adapun pihak TUE melalui Direktur Pendidikan Program Sarjana Teknik Listrik Sjoerd Hulshof menuturkan, mereka mengizinkan Laurent lulus lebih cepat dibanding mahasiswa lainnya. “Ini bukan hal mengejutkan. Kami membantu siswa khusus untuk mengatur jadwal yang mereka inginkan,” katanya dalam keterangan resmi.

Hulshof juga mengatakan, Laurent sangat luar biasa. “Dia tidak hanya luar biasa cerdas. Namun juga anak yang baik,” ujarnya.

Perkembangan Laurent didengar seluruh dunia, bahkan banyak universitas top dikabarkan mengantre untuk mendapatkan kemampuannya. Meski mengetahui anaknya cerdas, Alexander menuturkan sebisa mungkin dia ingin supaya Laurent bisa bertindak selayaknya bocah sembilan tahun.

“Kami tidak ingin dia terlalu serius. Dia bebas melakukan apa yang dia mau. Kami ingin hidup serta bakatnya seimbang,” katanya.

Dan memang benar, seperti anak seumurannya, Laurent senang bermain dengan anjing keluarga bernama Sammy, dan memainkan ponsel. Namun sebagai bocah jenius, dia sudah memikirkan apa tidak dipikirkan bocah sebayanya yaitu membuat sebuah organ manusia buatan. Wow, luar biasa bukan?

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini