Berani Banget! Mahasiswa Ini Kritik Kampus Banyak Pungli saat Wisuda, Netizen: Nyalinya Top

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jagat mata tengah dihebohkan dengan aksi mahasiswa Universitas Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara. Hal ini bermula dari momen wisuda mahasiswa yang tak diketahui identitasnya itu.

Dalam perhelatan tersebut, mahasiswa itu dengan berani menuliskan kritik soal pungutan liar atau pungli yang masih terjadi di kampusnya.

Aksi protes itu ia tulis di beberapa lembar kertas. Saat maju dan berhadapan dengan rektornya, ia dengan berani memberikan lembaran kertas berisi protesnya itu. Nampak sang rektor kebingungan dan mulai membuka isi kertas tersebut.

Tak sampai di situ, ia juga menunjukan tulisan protesnya ke kamera yang menyorotnya. Nampak, mahasiswa kti menuliskan ‘Unsrat Masih Banyak Pungli.’

Alhasil, aksi mahasiswa itu protes soal pungli di acara wisuda menuai pujian warganet. Banyak dari mereka kagum dengan keberanian pria itu.

Namun, tak sedikit yang khawatir dengan nasibnya terlebih soal ijazah.

“Keren, semoga ga dipersulit ngambil ijazahnya.”

“Doain abangnya gak kenapa-napa.”

“Nyali lu top bang.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini