Waduh, Usai Prancis dan Polandia, Gereja di Polandia Terjebak Skandal Pelecehan Seksual!

Baca Juga

MATA INDONESIA, LISBON – Pelecehan seksual terhadap anak kembali terjadi. Sebelumnya, Prancis dan Polandia dihebohkan dengan kabar yang menyatakan, ribuan imam dan pemuka gereja di dua negara tersebut dilaporkan sebagai pelaku pedofilia!

Kini, sebuah komisi yang menyelidiki tuduhan pecelehan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh anggota gereja Katolik Portugal mendesak para korban untuk berbicara dan memberikan kesaksian seputar kasus ini.

“Kami ingin (korban) melaporkan, akhirnya dan tanpa rasa takut, apa yang terjadi pada mereka,” kata ketua komisi yang baru dibentuk, Pedro Strecht dalam konferensi pers saat mengumumkan tim yang melakukan penyelidikan, melansir Reuters.

Konferensi Waligereja Portugal mengumumkan pembentukan badan itu pada November setelah penyelidikan besar-besaran di Prancis mengungkapkan bahwa sekitar 3.000 imam dan pejabat agama melakukan pelecehan seksual terhadap 200.000 anak selama 70 tahun terakhir.

Sementara Gereja Katolik Roma, Italia telah diguncang oleh skandal pelecehan seksual di seluruh dunia, seringkali melibatkan anak-anak, dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

“Gereja Portugal adalah yang pertama ingin menjelaskan masalah ini. Jika saya mengharapkan banyak atau sedikit kasus? Saya tidak tahu apa yang diharapkan,” kata Kepala Konferensi Waligereja, Jose Ornelas.

Strecht menunjuk sebuah tim investigasi yang terdiri dari lima orang, termasuk seorang hakim, sosiolog dan bahkan seorang pembuat film. Mereka berharap untuk menyajikan laporan pada akhir tahun 2022.

Korban dapat melaporkan kejadian yang mereka alami melalui situs web, nomor telepon, dan alamat email. Strecht mengatakan komisi mengandalkan kolaborasi dari gereja untuk mengakses file institusi.

Penyelidikan ini dibiayai oleh Gereja Katolik. Ditanya apakah itu bisa menjadi ancaman bagi independensi komisi, Strecht mengatakan dia akan menjadi orang pertama yang turun tangan jika pihak gereja ikut campur dalam proses tersebut.

“Sangat bagus mereka menyelidiki ini … (tapi) Seharusnya sudah diselidiki,” kata penduduk Lisbon, Isabel Pagani yang berusia 61 tahun.

Jaime Oliveira, pria berusia 72 tahun, turut berpendapat bahwa komisi itu datang sedikit terlambat. Namun, katanya, komisi itu harus menyelidiki setiap penyalahgunaan, yang dia sebut tidak dapat diterima sampai akhir.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini