Festival Budaya Berikan Dampak Positif bagi Ekonomi Masyarakat Asmat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Festival budaya Asmat sudah menjadi ikon Kabupaten Asmat. Hal ini dikemukakan oleh Bupati Kabupaten Asmat, Elisa Kambu. Ia menegaskan bahwa melalui kegiatan tersebut terdapat ribuan ukiran kayu hasil karya terbaik para pengukir Asmat dari berbagai distrik akan dipamerkan, dilelang sekaligus diseleksi.

Ukiran-ukiran terbaik biasanya dihargai belasan bahkan puluhan juta rupiah dan ada yang disimpan pada Museum Asmat.

“Dampak ekonominya sangat besar bagi masyarakat Asmat melalui festival ini sehingga diharapkan tahun depan itu sudah bisa diselenggarakan kembali,” kata Bupati Kambu.

Sehubungan dengan itu, Pemkab Asmat kini telah menyelesaikan renovasi lapangan papan kayu yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan Festival Budaya Asmat ini. Festival budaya Asmat yang lahir dari inisiatif Gereja Katolik Keuskupan Agats bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai budaya Asmat.

Adapun kegiatan ini rencananya akan diselenggarakan kembali pada bulan Oktober 2022 sebagai ajang untuk memperkenalkan dan memajang seni ukiran masyarakat Asmat.

“Kami akan memastikan itu setelah melihat perkembangan kasus Covid-19 pada awal sampai pertengahan tahun depan. Kalau pandemi Covid-19 semakin bisa kita atasi maka tentu festival budaya akan kita buka lagi,” kata Bupati Kambu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara DIY melakukan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Titik Nol Yogyakarta pada Rabu, 1 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini