MATA INDONESIA, JAKARTA – Salah satu hoax penghambat vaksinasi Covid19 di Indonesia adalah vaksin yang disuntikkan ke tubuh kita terdapat chip. Hal itu dipercaya karena rendahnya literasi sebagian masyarakat.
Maka seperti pesan yang diterima Mata Indonesia News, Rabu 31 Maret 2021, Ketua Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, dr. Andi Khomeini Takdir, menegaskan informasi itu hoax.
“Bukan vaksin yang mengandung chip. Tapi smartphone-mu. Yang ditenteng dan dilihat berjam-jam itu,” ujar lelaki yang dipanggil Dokter Koko itu.
Dokter Koko mengaku sudah berpuluh kali menjelaskan bahwa tidak ada chip di dalam vaksin namun masyarakat yang mempertanyakannya tetap tidak percaya.
Padahal salah satu keberhasilan mengendalikan Pandemi Covid19 adalah jika masyarakat kompak melaksanakan vaksinasi Covid19.
Dia menegaskan jika masyarakat kompak mendapat vaksin, Pandemi Covid19 akan semakin cepat terkendali segera selesai.
Hal tersebut sudah dibuktikan negara-negara yang warganya kompak melaksanakan vaksinasi.