MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian berencana mendatangkan sekitar 502 ribu ekor sapi pada tahun ini, untuk memenuhi stok daging.
Direktur Kesehatan Hewan Fadjar Sumping Tjatur Rasa berkata, tahun ini, kebutuhan daging diperkirakan mencapai 696.956 ton, sementara produksi diprediksi meningakt dari tahun lalu, sebesar 425.978 ton.
Selain produksi dalam negeri, menurut Fadjar, masih terdapat ‘carry over’ daging sapi/kerbau impor dan sapi bakalan setara daging dari tahun 2020 sebesar 47.836 ton.
Sehingga total produksi/stok dalam negeri tahun 2021 sebesar 473.814 ton. Artinya, masih ada defisit daging sapi sebesar 223.142 ton.
“Untuk memenuhi kekurangan daging tersebut, pemerintah akan melakukan impor sapi bakalan sebanyak 502.000 ekor setara daging 112.503 ton,” kata Fadjar di Jakarta, Kamis 21 Januari 2021.
“Kemudian impor daging sapi sebesar 85.500 ton, serta impor daging sapi Brasil dan daging kerbau India dalam keadaan tertentu sebesar 100.000 ton,” ujarnya menambahkan.
Ia menyebut, stok daging di akhir tahun ini diprediksi sebesar 58.725 ton, dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan awal tahun 2022.
Selain itu, pada tahun ini diperkirakan terjadi penurunan impor setara daging sebesar 13,01 persen dibandingkan dengan impor tahun 2020.
“Kita berharap tren penurunan impor ini terus berlanjut sejalan dengan meningkatnya produksi daging dalam negeri,” kata Fadjar.