Hampir Empat Tahun, Liverpool Akhirnya Kalah di Anfield

Baca Juga

MATA INDONESIA, LIVERPOOL – Kedigdayaan Liverpool di Anfield akhirnya runtuh. Setelah hampir empat tahun tak terkalahkan, Si Merah akhirnya tumbang di kandang sendiri.

Berlaga di Anfield, Jumat 22 Januari 2021, Liverpool dipermalukan Burnley dengan skor 0-1. Gol semata wayang Burnley dicetak Ashley Barnes di menit ke-83 melalui tendangan penalti.

Ini merupakan kekalahan pertama Liverpool di Anfield dalam 69 pertandingan Liga Premier Inggris (55 menang, 13 imbang). Terakhir kali The Reds kalah di kandang sendiri terjadi pada April 2017 ketika berhadapan dengan Crystal Palace (1-2).

Liverpool menjadi tim kedua yang tak terkalahkan ketika main di kandang sendiri setelah Chelsea. The Blues tak terkalahkan selama 86 pertandingan sebelum akhirnya catatan itu berakhir pada Oktober 2008.

“Ini tanggung jawab saya, penjelasan yang mudah. Kami banyak menguasai bola, menciptakan peluang, dan tidak bisa memanfaatkannya. Itu membuat pertandingan tetap terbuka dan kemudian mereka mendapatkan penalti. Alisson bilang dia tak menyentuh Barnes, tapi saya tidak melihatnya jelas,” kata pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, dikutip dari BBC, Jumat 22 Januari 2021.

“Kekalahan ini sulit diterima, tak mudah menjelaskannya. Para pemain tidak pernah berpikir akan berada dalam situasi seperti ini sejak kemenangan 7-0 lawan Palace. Malam ini mereka bekerja keras tapi gol tak juga datang. Tak mudah menerima kekalahan seperti ini,” ujarnya.

“Ini bukan masalah menyalahkan siapa, kami harus mencari jalan keluar bersama-sama. Dalam sepak bola, Anda tak punya banyak waktu. Kami harus meruntuhkan tembok tebal ini. Kami punya peluang. Saat ini kami tak bisa memikirkan persaingan menjadi juara,” tuturnya.

Kekalahan atas Burnley menempatkan Liverpool di peringkat empat dengan torehan 34 poin. Mereka tertinggal enam poin dari Manchester United di puncak klasemen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini