Setelah Covid-19, Indonesia Bersiap Menunggu Gelombang Lain

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada yang dikhawatirkan Dirjen  Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanthi setelah masa pandemi Covid-19 usai.

Ia mengingatkan adanya dua gelombang yang lebih besar setelah gelombang pandemi Covid-19. Dua gelombang tersebut yaitu perubahan iklim serta gelombang kepunahan ekosistem dan makhluk hidup.

”Gelombang itu akan datang kalau kita tidak melakukan apa-apa. Kalau kita tidak mengubah cara-cara kita membangun, tidak mengubah gaya hidup kita. Tidak mengubah kondisi-kondisi yang selama ini membuat kita nyaman,” kata Laksmi, dalam seminar Pra Muktamar Muhammadiyah Aisyiyah ke-48 “Perubahan Iklim dan Kesalehan Ekologi”, Sabtu 9 April 2022.

Laksmi menyampaikan, saat ini Indonesia tengah terkepung berbagai macam kejadian-kejadian bencana hidrometeorologis. Mulai banjir, tanah longsor, tsunami, dan bencana alam lainnya. Yang sebenarnya lebih banyak disebabkan oleh ulah manusia.

“Bencana-bencana ini memang karena fenomena alam. Tetapi sebagian besar karena ulah manusia. Karena kita tidak melakukan pencermatan yang baik terhadap sifat-sifat alam. Kita melupakan sifat-sifat alam dalam upaya kita memanfaatkan sumber daya alam,” kata Laksmi.

Menurutnya, perlu kerja sama dari semua pihak, lintas generasi, lintas disiplin ilmu dan sektoral untuk memikirkan aksi-aksi nyata dalam menjaga lingkungan. Termasuk mengembangkan inovasi dan solusi terhadap tantangan saat ini. “Berbagai macam krisis merupakan sinyal atau tanda bahwa kita harus berinovasi, harus mempunyai solusi agar kita bisa survive, bisa tetap melanjutkan keberlangsungan hidup kita,” kata Laksmi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sejumlah Negara Sahabat dan Investor Asing Apresiasi Program MBG

Oleh : Avian Ananto )* Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah mendapat apresiasi dari berbagai negara sahabat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini