Viral! Rombongan Turis Pria Ini Makan di Pesta Pernikahan yang Disangka Warung Makan, Netizen: Modus Itu Mah

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANGKOK – Saat berwisata di negara asing kita akan kebingungan mencari tempat makan seperti warung lokal terdekat. Namun ada momen lucu dan viral yang dibagikan sekelompok turis pria yang tengah melakukan perjalanan darat di Chiang Mai, Thailand.

Sebuah video yang dibagikan oleh akun TikTok @_mmeah menampilkan sekelompok pria asal Singapura yang tengah mencari sebuah warung makan. Lalu mereka mendapati sebuah tempat ramai yang mereka kira adalah warung makan.

Tapi saat mereka datangi, tenda yang dipenuhi orang-orang itu adalah sebuah acara pernikahan warga lokal. Kala itu, mereka menemukan sebuah bangunan kecil dengan kanopi yang tersanga di luar serta terdapat banyak orang yang tengah makan di sana.

Tanpa berpikir panjang, sekelompok turis pria itu langsung memarkirkan sepeda motornya dan mendatangi tempat tersebut. Namun setibanya di sana, mereka terkendala bahasa saat melakukan komunikasi.

Tapi kemudian mereka dibawa ke meja untuk duduk. Setelah duduk, mereka lalu meminta menu pada pemilik acara tapi mereka tak dihiraukan.

Dari situlah mereka baru menyadari bahwa tempat yang mereka datangi itu bukanlah warung maka, tapi sebuah pesta pernikahan. Sadar akan hal itu, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi.

Tapi si pemilik rumah menahan mereka dan mempersilahkan untuk makan. Saat hendak pergi usai makan, mereka justru kembali diberikan beberapa makanan oleh si pemilik acara sebagai bekal untuk mereka.

Hal itu pun ditolak oleh sekelompok pria itu karena mereka harus melanjutkan perjalanan. Begitu pula dengan si pemilik acara yang menolak sejumlah uang yang diberikan oleh kelompok turis tersebut.

Sementara itu, videonya jadi viral dan sudah ditonton sebanyak 2,4 juta kali.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini