Salah Cetak Uang Sampai Miliaran, Bank Sentral Australia Cuek

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Reserve Bank of Australia (RBA) atau bank sentral Australia cuek meski telah mengetahui telah salah mencetak uang kertas sebanyak 46 juta lembar.

“Uang kertas ini adalah alat pembayaran yang sah dan dapat terus digunakan seperti biasa. Tidak mempengaruhi validitas dan fungsionalitasnya dengan cara apa pun,” kata seorang juru bicara RBA dalam sebuah pernyataan kepada CNN.

Dia bahkan menegaskan bank sentral itu sudah mengetahuinya sejak Desember 2018. Maka setelah cetakan ke 46 juta sudah diperbaiki.

Uang itu dicetak Oktober 2018 yang disebut-sebut sebagai uang kertas generasi baru dengan keamanan tambahan yang mumpuni.

Beberapa fitur anti-pemalsuan ditanamkan di uang kertas tersebut termasuk gambar angsa yang tampaknya terbang dan 50 holografik yang membalik ketika uang kertas itu dipindahkan.

Namun Stasiun radio Triple M Australia pada hari Kamis memposting foto close-up uang itu di akun Instagram-nya, untuk menunjukkan kesalahan di dalamnya.

Itu adalah kesalahan ketik huruf pada pecahan $50. Kesalahan itu ditemukan pada kata ‘Responsibility’ yang berarti ‘tanggung jawab’. Namun tercetak tanpa huruf ‘i’ menjadi ‘Responsibil*ty’.

Pada dasarnya, kesalahan itu akan sulit dikenali dengan mata telanjang, karena itu terletak di cetak mikro di samping gambar Edith Cowan, anggota parlemen wanita pertama Australia.

Microprint di sebelahnya menampilkan kutipan dari pidato perdananya ke Parlemen negara bagian Australia Barat. Nah, kata ‘responsibility’ yang salah ketik itu berasal dari kutipan pidato tersebut.

Kata yang salah ketik (dilingkari tinta merah) di uang 5 dolar Australia

Menurut RBA, nilai total uang yang beredar itu sekitar AUD$2,3 miliar.

Berita Terbaru

Jaga Ketahanan Pangan, DP3 Sleman Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pertanian

Mata Indonesia, Sleman - Plt. Kepala Dinas Pertanian,Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyatakan pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memahami strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini