Petugas Medis Tunisia Mogok, Memprotes Kematian Dokter Muda

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Ribuan petugas medis dan rumah sakit di Tunisia melakukan mogok sebagai bentuk protes atas infrastruktur kesehatan publik yang bobrok. Protes ini terjadi setelah seorang dokter muda dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan lift.

Dokter muda tersebut diketahui bernama Badreddine Aloui berusia 27 tahun meninggal pekan lalu setelah jatuh dari poros lift ketika pintu dibuka tanpa lift di tempatnya. Kematiannya memicu seruan kepada Menteri Kesehatan untuk mundur dari jabatannya.

Para petugas medis juga kecewa atas sistem perawatan kesehatan Tunisia yang telah lama diabaikan dan tak berdaya di bawah tekanan pandemi virus corona.

Mayoritas pengunjuk rasa mengenakan jas berwarna putih. Mereka berkumpul di luar Kementerian Kesehatan di kota Tunis sembari meneriakkan slogan-slogan kemaharan terhadap kelas politik negara tersebut.

“Pembunuh anak-anak kami! Pencuri negara kami! Tidak ada kejahatan yang tidak dihukum!” teriakan para pengunjuk rasa, melansir English al Arabiya, Rabu, 9 Desember 2020.

Seorang fotografer AFP mengatakan bahwa para dokter, perawat, staf rumah sakit, dan guru turut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut. Mereka membawa bendera Tunisia dan potret Aloui.

“Sektor kesehatan masyarakat dalam keadaan bencana,” kata seorang dokter yang berbicara kepada para pengunjuk rasa usai mereka berbaris ke kantor Perdana Menteri Tunisia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kecelakaan Bus di Ciater jadi Sorotan, Disdik Sleman Perketat Izin Study Tour Sekolah

Mata Indonesia, Sleman - Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman menetapkan aturan ketat bagi sekolah yang ingin melaksanakan kegiatan seperti study tour atau outing class. Setiap sekolah wajib mengajukan izin kepada Disdik Sleman sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini