MATA INDONESIA, JAKARTA – Chelsea tentu sudah tak asing bagi pecinta sepak bola. Mereka menjadi salah satu kekuatan Eropa ketika miliarder asal Rusia, Roman Abramovich mengakuisisi klub pada 2003.
Sebelum membeli Chelsea, Abramovich memiliki berbagai macam bisnis. Bakat bisnisnya dimulai sejak duduk di bangku kuliah. Sebagai mahasiswa di Moscow Auto Transport Institut pada 1987, Abramovich sudah mulai mendirikan sebuah perusahaan produksi mainan. Dari produk mainan, Abramovich berhasil menghasilkan uang sehingga dia dapat melakukan ekspansi merambah dalam industri minyak di daerah.
Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Abramovich juga mengumpulkan kekayaannya dari perusahaan investasi swasta, Millhouse LLC. Di dunia bisnis, namanya melambung dengan cepat, yang mengantarkannya bergabung dengan dewan perusahaan minyak Sibneft dengan bantuan Boris Berezovsky pada tahun 1990.
Selain itu, Abramovich mengembangkan Stamford Bridge untuk merancang pembangunan hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran dan juga membangun tempat tinggal di sekeliling stadion. Hal ini menandakan bisnis juga bisa dikembangkan di dunia sepak bola, terutama di Chelsea.
Pada tahun 1973, yang semula dimaksudkan sebagai awal rencana pembangunan kembali stadion Stamford Bridge, sempat ditinggalkan saat klub mengalami kesulitan keuangan. Meski telah dipugar dan mengalami modernisasi berulang kali, bentuk tiga kantilever bertingkat sejak tribun ini dibangun tetap dipertahankan.
Tempat tersebut menjadi tempat yang paling disukai untuk dukungan paling keras dan lantang. Tingkat yang lebih rendah dibangun sesuai jadwal dan dibuka pada tahun 1998. Namun, kesulitan dengan izin perencanaan menyebabkan tribun tersebut tidak sepenuhnya selesai sampai tahun 2001. Konstruksi tribun hampir menyebabkan krisis keuangan lain, yang akan membuat klub jatuh ke dalam masalah administrasi, tetapi diintervensi oleh Roman Abramovich.
Bersama Abramovich, Chelsea mampu mendatangkan berbagai pemain bintang dengan harga mahal. Dana yang dikeluarkan Abramovich tak sia-sia. The Blues mampu memenangkan banyak gelar, termasuk Liga Champions, gelar yang diidamkan fans klub London Barat tersebut.
Penulis: Aris Kurniawan