Petugas Kebersihan di AS Bangga Jadi Bagian Perjuangan Melawan Virus Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Rasa khawatir sempat menghampiri petugas kebersihan rumah sakit, Evelia De La Cruz manakala ditugaskan ke bangsal khusus pasien COVID-19 pada Maret. Namun, ia kini bangga dapat menjadi bagian dari perjuangan melawan virus corona.

Ketika itu, De La Cruz yang merupakan imigran dari pantai selatan Meksiko bertanggung jawab untuk mengganti seprai dan membersihkan beberapa tempat tidur pasien COVID-19. Akan tetapi penyebaran virus corona yang masif, bukan hanya membuat rumah sakit tempatnya bekerja dibanjiri pasien COVID-19 saja, melainkan juga membawa infeksi.

“Saya berdoa agar Tuhan memberi saya keberanian.” Kata De La Cruz, melansir Reuters, Sabtu, 12 Desember 2020.

Beberapa rekan De La Cruz menolak untuk bekerja di bangsal COVID-19, sementara tak ada pilihan lain untuknya selain menerima, mengingat rumah sakit tempatnya bekerja kekurangan staf. Hal ini juga membuat De La Cruz harus bekerja selama tujuh hari dan bahkan selama berminggu-minggu tanpa jeda.

“Setiap hari saya pergi bekerja, bahkan pada hari libur saya. Karena saya tahu bahwa pasien membutuhkan saya, rumah sakit, dan negara juga membutuhkan saya,” sambung perempuan berusia 60 tahun itu.

Sepanjang musim semi, ketika virus corona menyerang dunia, para penduduk di Roma, Madrid, New York, dan kota-kota besar lainnya memberikan tepuk tangan kepada petugas medis dan mereka yang berada di garis depan sebagai bentuk apresiasi untuk mereka yang perannya kerap kali diabaikan dan menjadi simbol pengorbanan di momen yang menakutkan.

Tanpa terasa pandemi virus corona telah berlangsung selama 10 bulan dan hampir 1,5 juta orang di dunia menutup mata. Para perawat dan dokter mempertaruhkan nyawa mereka, demi menangani para pasien yang positif terinfeksi virus corona.

Namun, bukan hanya perawat dan dokter yang mempertaruhkan nyawa. Para petugas kebersihan juga berada di garis yang sama, meski peran mereka kadang terabaikan, seperti Evelia De La Cruz misalnya.

Para pekerja kebersihan juga berisiko terinfeksi, bahkan meninggal dunia. Akan tetapi lagi-lagi, mereka hanya menerima sedikit apresiasi.

Sejak pandemi virus corona dimulai, De La Cruz mendapatkan hari liburnya di bulan Juli, ketika dirinya terinfeksi virus corona. Meski demikian tak ada jera apalagi takut. De La Cruz  justru bangga bisa menjadi bagian dari perjuangan melawan pandemi virus corona.

“Saya bangga melayani orang sakit dan negara ini. Tetangga saya kadang berhenti untuk mengucapkan terima kasih, ‘Kamu sangat berani,’ kata mereka kepada saya,” tuntas De La Cruz yang telah berada di Amerika Serikat selama tiga dekade itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini