Pemuda Muslim Kutuk Kelompok yang Suka Kekerasan dan Sebar Benci

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejumlah pemuda muslim yang tergabung di Jaringan Muda Muslim Jakarta (JMMJ) mengutuk keras kelompok yang menyampaikan pendapat dengan kekerasan dan menyebar kebencian sehingga berpotensi memecah belah bangsa.

Koordinator Jaringan Muda Muslim Jakarta (JMMJ) Muhammad Kosim melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, Kosim mengatakan penyampaian pendapat secara provokatif yang dilakukan ormas tertentu dapat berpotensi memecah belah bangsa Indonesia yang berideologi Pancasila.

“Kami mengutuk keras kelompok yang cenderung menyampaikan pendapat dengan cara kekerasan, kebencian, dan provokatif lewat media sosial maupun secara langsung di tengah-tengah masyarakat,” kata Koordinator Jaringan Muda Muslim Jakarta (JMMJ) Muhammad Kosim melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 23 Desember 2020.

Kosim mengatakan penyampaian pendapat secara provokatif yang dilakukan ormas tertentu dapat berpotensi memecah belah bangsa Indonesia yang berideologi Pancasila.
yihab yang bermuatan provokatif berpotensi memecah belah masyarakat.

Sementara proses hukum terhadap Rizieq, Kosim meyakini penyidik kepolisian bekerja profesional sehingga menjalankan proses hukum secara adil sesuai hak dan kewajiban untuk menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat.

Dia meminta masyarakat tidak memandang berbeda terhadap status Rizieq sebagai warga sipil biasa sehingga dapat menjalani proses hukum yang berkeadilan.

Selain itu, Kosim menyampaikan pesan agar pengikut Rizieq Shihab menahan diri dan tidak membuat keributan agar kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini