MATA INDONESIA, JAKARTA – Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengungkapkan sub-varian hasil mutasi Omicron yang diberi kode BA.2 jauh lebih cepat menular dibandingkan sub-varian dengan kode BA.1.
Di Inggris saat ini didominasi dengan Omicron sub-varian BA.1 dan BA.2 ditemukan di beberapa tempat.
“Kami sekarang tahu bahwa BA.2 memiliki tingkat pertumbuhan yang meningkat yang dapat dilihat di semua wilayah di Inggris,” kata Kepala Penasihat Medis untuk UKHSA, Dr Susan Hopkins, yang dikutip Sabtu 29 Januari 2022.
Meski begitu hingga saat ini tidak ditemukan data tentang tingkat keparahan BA.2 dibandingkan dengan BA.1.
Penyebaran cepat BA.1 memicu gelombang Omicron yang mendorong kasus ke rekor tertinggi di Inggris pada Desember 2021, menggantikan varian Delta yang sebelumnya dominan.
Namun, seperti dilansir Reuters, rawat inap tidak meningkat pada tingkat yang sama, karena kekebalan populasi melalui vaksinasi dan infeksi sebelumnya serta tingkat keparahan Omicron yang lebih rendah.
UKHSA mengatakan bahwa analisis terpisah menunjukkan bahwa antara 24 November dan 19 Januari, sebagian besar penerimaan perawatan intensif dari COVID-19 memiliki infeksi Delta, bahkan ketika Omicron tumbuh mendominasi jumlah kasus.
Juga ditemukan bahwa peningkatan kasus Omicron di rumah perawatan tidak dikaitkan dengan peningkatan penerimaan rumah sakit.