MATA INDONESIA, BALI – Para penyintas bom Bali, bersama keluarga dan teman para korban, berdoa dan meletakkan karangan bunga pada hari Rabu, 12 Oktober 2022 untuk menandai peringatan 20 tahun serangan.
Sebanyak 202 orang, termasuk 88 warga Australia dan 38 warga lokal tewas dalam ledakan bom mobil di luar kawasan Sari Club di kawasan Pantai Kuta Bali.
Di waktu yang bersamaan, terjadi pula ledakan lain di Paddy’s Bar di seberang jalan pada 12 Okrober 2002.
Orang-orang dari sekitar 20 negara lain juga tewas dalam serangan di pulau yang merupakan tujuan liburan yang populer tersebut.
Sebuah upacara termasuk doa perdamaian dan pelepasan simbolis 20 burung termasuk di antara beberapa peristiwa yang terjadi di pulau yang mayoritas penduduknya beragaa Hindu, termasuk di sebuah tugu peringatan yang didirikan di area ledakan.
Istri salah satu korban, Ni Luh Erniati mengatakan “Peringatan bagi kami adalah untuk mengingat, untuk mengingatkan semua orang bahwa ada serangan teroris di sana dan kami tidak ingin itu terjadi lagi.”
Warga Australia berkumpul di kota-kota besar untuk mengenang para korban.
Perdana Menteri Anthony Albanese berbicara pada sebuah upacara di Coogee Beach di Sydney, rumah bagi tim rugby Dolphins, yang kehilangan enam anggota dalam serangan itu.
Dua dekade setelah pengeboman, yang dituduhkan pada jaringan Jemaah Islamiyah (JI) yang terkait dengan al-Qaeda, ingatan akan serangan itu terus menghantui para penyintas.
Ayah dua anak asal Bali, I Dewa Ketut Rudita Widia Putra, terjebak dalam lalu lintas di jalur sibuk di Kuta, ketika bom diledakkan.
Setelah merangkak keluar dari mobilnya, dia dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar menutupi sepertiga tubuhnya.