MATA INDONESIA, JAKARTA – Uni Eropa menggandeng Nokia untuk ikut dalam program pengembangan teknologi 6G yang disebut Hexa-X. Proyek ini dipimpin langsung oleh Nokia dan beberapa kelompok perusahaan hingga universitas.
Melansir Bloomberg, pihak yang ikut andil dalam proyek ini adalah perusahaan telekomunikasi Swedia Ericsson AB, perusahaan operator seluler Orange SA dan Telefonica SA, hingga perusahaan teknologi yang mencakup Intel Corp. dan Siemens AG.
Teknologi 6G diharapkan dapat menggunakan gelombang udara terahertz frekuensi super tinggi dan menghadirkan konektivitas canggih. 6G diyakini dapat terhubung dengan tubuh dan otak manusia, serta teknologi holografik imaging secara real time yang dimulai pada 2030 mendatang.
Selain Eropa, negara lain yang juga mengembangkan teknologi jaringan 6G adalah Amerika Serikat dengan Next G Alliance dan O-RAN Alliance. Pemerintah Cina juga dikabarkan sudah mulai meriset teknologi 6G di negerinya. Bahkan pada November kemarin Beijing mengumumkan telah meluncurkan sebuah satelit 6G ke luar angkasa.