Ketua Adat Keerom Sebut Banyak Penyimpangan Dana Otsus, Rakyat Papua Dilarang Campuri Proses Hukum Lukas Enembe

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak pejabat di daerah Papua melakukan penyimpangan dana Otsus sehingga anggaran tersebut tidak sampai ke masyarakat.

Maka, masyarakat Papua tidak boleh mencampuri proses hukum Gubernur Lukas Enembe.

Pernyataan itu berasal dari Ketua Adat Waris dari Keerom, Papua Gasper May dalam keterangan tertulisnya, Kamis 6 Oktober 2022.

“Masyarakat Papua harus mendukung proses hukum dan tidak boleh melakukan intervensi dalam bentuk apa pun, karena sudah menjadi kewenangan penegak hukum,” kata Gasper May.

Sementara, Lukas Enembe harus membuka diri memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan mengklarifikasi tuduhan korupsi dari KPK.

Masyarakat Papua harus mendukung proses hukum dan tidak boleh melakukan intervensi dalam bentuk apa pun, karena sudah menjadi kewenangan penegak hukum.

Gasper May menambahkan, masyarakat juga tidak boleh terprovokasi karena dikhawatirkan akan menimbulkan korban.

Dia berharap kasus hukum Lukas Enembe ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan proses hukum yang ada.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antisipasi Aksi Nuthuk Parkir hingga Jualan di Jogja, Pemkot Siagakan Intelijan Khusus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan akan mengerahkan tim intelijen guna mengantisipasi praktik "nuthuk" atau penarikan harga tidak wajar oleh pedagang makanan di kawasan Malioboro selama musim libur Lebaran 2025.
- Advertisement -

Baca berita yang ini