Kenali Penyakit Pasca-Banjir dan Cara Pencegahannya Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Air banjir bisa dipastikan membawa berbagai kotoran sehingga tidak heran jika bencana alam itu menjadi kawasan terbaik bagi bakteri dan virus berkembang biak dan menularkannya kepada mahluk hidup mana saja termasuk manusia.

Maka setiap banjir usai sangat banyak penyakit yang berkembang terutama di wilayah bencana air bah tersebut.

Penyakit apa saja yang terjadi pasca banjir ? Berikut 7 daftar penyakit yang berpotensi muncul:

1. Leptospirosis
Masyarakat umum menyebutnya dengan penyakit kencing tikus. Leptospirosis memang disebabkan air banjir yang bercampur dengan kotoran tikus atau hewan lainnya yang terbawa arus sehingga menjadi sumber penyakit.

Gejalanya ditandai tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba–tiba, demam, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, mual- muntah, dan timbul ruam pada kulit. Apabila terjadi gejala tersebut, mungkin saja Kamu terkena penyakit kencing tikus, segera minta pertolongan dokter.

2. Diare dan Demam Tifoid
Kedua penyakit ini disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri. Kondisi kebersihan yang minim juga berkontribusi terhadap berkembangnya diare dan demam tifoid yang biasanya dialami korban banjir.

3. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit DBD disebabkan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit ini paling umum terjadi saat musim penghujan datang karena genangan air bersih menjadi sarang yang menyenangkan bagi nyamuk jenis tersebut untuk berkembang dan menularkan penyakit.

4. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA merupakan penyakit yang disebabkan udara dingin bercampur dengan air beraroma kotor selama banjir berlangsung. Penderita penyakit ini umumnya akan mengalami batuk, bersin, dan demam. ISPA juga mudah menular pada orang dengan daya tahan tubuh yang lemah.

5. Asam Lambung
Korban banjir biasanya jarang mengonsumsi makanan bergizi yang dibutuhkan tubuh. Banyak yang makan tak tepat waktu terutama dialami korban banjir usia produktif dan lansia.

6. Flu dan Demam
Kedua penyakit ini sangat umum menyerang banyak orang di musim penghujan. Paparan air dan udara dingin dalam waktu lama membuat kedua penyakit tersebut berkembang di kalangan korban banjir.

7. Infeksi Kulit
Infeksi terjadi akibat paparan secara lansung antara permukaan kulit dengan air banjir yang terkontaminasi bakteri. Umumnya, infeksi ini menular melalui luka terbuka pada permukaan kulit.

Itulah beberapa penyakit yang umumnya sering terjadi pasca- banjir. Kamu sebaiknya memperhatikan dan melakukan pencegahan semaksimal mungkin sebelum penyakit tersebut datang.

Pencegahan yang bisa dilakukan antara lain :
– Menjauhkan anak dari aktivitas bermain di dalam air.
– Tidak merendam kaki dalam air banjir.
– Segera mengganti pakaian basah dengan pakaian kering untuk mencegah hipotermia.
– Gunakan sarung tangan dan sepatu boot saat harus beraktivitas ditengah air banjir.
– Hindari luka terbuka yang berpotensi jadi akses masuknya kuman.
– Konsumsi makanan dan minuman yang higienis.
– Perbanyak konsumsi air mineral untuk menjaga asam lambung tetap seimbang dan hindari komsumsi makanan pedas.
– Selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptic sebelum dan sesudah makan.
– Siapkan persediaan obat – obatan sederhana seperti penurun panas, obat lambung, obat diare serta vitamin penjaga imun tubuh.

Beberapa pencegahan itu dapat dilakukan dengan mudah. Jika gangguan kesehatan tersebut tetap berlanjut Kamu harus berkonsultasi dengan dokter. (Reygita Laura)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini