MATA INDONESIA, JAKARTA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar menyiapkan Sekolah Indonesia sebagai shelter atau lokasi perlindungan sementara bagi warga negara Indonesia (WNI), namun KBRI belum memutuskan melakukan evakuasi.
Menurut keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, tidak WNI yang menjadi sasaran atau serangan dalam setiap kerusuhan di negara itu.
Hal itu terungkap saat KBRI di Yangon melakukan memantau kondisi WNI di sana melalui jaringan internet.
Meski begitu, Kementerian Luar Negeri RI menganjurkan WNI yang tidak memiliki kepentingan mendesak di Myanmar diimbau untuk pulang ke Indonesia.
Mereka bisa pulang menggunakan penerbangan yang diperbantukan atau relief flight yaitu Singapore Airlines dan Myanmar Airlines. Hingga kini sudah 50 WNI yang pulang menggunakan fasilitas penerbangan tersebut.
Meski begitu Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Yangon akan membantu penerbangan carter jika memang dibutuhkan WNI.
Menurut laporan Reuters, Senin 15 Maret 2021, pemerintah militer Myanmar kembali menembak mati para pengunjuk rasa jumlahnya 20 orang. Junta militer memberlakukan keadaan darurat di Yangon.