Jusuf Kalla Beraksi di PBB, Vanuatu Dicueki Habis-habisan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyentil Vanuatu dalam sidang Majelis Umum PBB ke-74 yang digelar pekan lalu. Dengan tegas, JK berkata kritik Vanuatu terhadap Indonesia sudah semestinya diabaikan, tak perlu ditanggapi.

Bahkan, JK menyebut dirinya tak perlu serius menanggapi Vanuatu, yang selalu mengangkat isu pelanggaran HAM di Papua dalam setiap pertemuan PBB, terutama sidang Majelis Umum.

“Vanuatu itu setiap tahun seperti itu. Saya ketemu pemimpin negara lain, negara Pasifik seperti Fiji, Tonga, Nauru, itu tidak ada yang menanggapi Vanuatu,” kata JK dalam jumpa pers di kantornya, Selasa 1 Oktober 2019.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara besar tak perlu menanggapi Vanuatu yang merupakan negara kecil, yang bahkan oleh negara-negara lainnya saja tidak dianggap.

“Kan Vanuatu negara kecil jadi enggak ditanggapi oleh union,” kata JK tegas.

Komentar itu diutarakan JK mengomentari pernyataan Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai Tabimasmas yang menyinggung dugaan pelanggaran HAM di Papua.

Selama ini, Vanuatu selalu mengkritik pemerintah Indonesia dan menuding adanya pelanggaran HAM di Papua. Isu yang dibawa oleh Vanuatu ini mirip dengan apa yang disuarakan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Isu serupa juga sering digaungkan oleh Australia.

 

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini