Pemasok Senjata KST Papua Ditangkap, Transaksinya Mencapai Rp 1,3 Miliar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sosok yang diduga memasok senjata api (senpi) untuk Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP) berhasil ditangkap Satgas Nemangkawi. Pelaku diketahui bernama Ratius Murib alias Neson Murib.

“Yang bersangkutan diduga jaringan penjual senpi dan amunisi ke KSTP di Puncak Jaya,” ujar Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy dalam keterangannya, Selasa 15 Juni 2021.

Iqbal mengatakan, Neson Murib diketahui melakukan sejumlah transaksi mencapai miliaran Rupiah atas penjualan dan pembelian senpi beserta amunisinya.

“Total yang dikirim dan diterima Rp 1.393.100.000,” katanya.

Pelaku ditangkap saat sedang transit di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Dia bermaksud menuju Kabupaten Timika.

Iqbal juga menjelaskan bahwa dari hasil penangkapan tersebut pihaknya menyita Rp 370 juta dari tangan pelaku. Diduga uang tersebut akan digunakan untuk membeli senpi. Aparat kini masih melakukan pendalaman terhadap jaringan penjual senpi dan amunisi untuk KKB Papua tersebut.

“Tim masih akan terus menggali informasi sumber dana serta aktivitas pengiriman uang untuk membeli senjata dan amunisi,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini