Isu Redanya Ketegangan AS-Iran Bikin Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Melunaknya Trump terhadap serangan balasan Iran dan rencana penandatangan kesepakatan dagang dengan Cina tahap pertama membuat harga minyak dunia naik meskipun tipis-tipis.

Harga minyak jenis Brent untuk kontrak Maret 2020 naik tipis 0,19 persen menjadi 64,32 dolar AS per barel. Sedangkan harga minyak Brent untuk pengiriman yang sama di London ICE Future Exchange juga naik 29 sen atau hanya 0,5 persen menjadi 64,49 dolar AS per barel.

Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Februari 2020 juga naik tipis 0,09 persen menjadi 58,13 dolar AS per barel. Sedangkan harga jenis minyak serupa di New York Mercantile Exchange naik 0,3 persen menjadi 58,23 dolar AS per barel.

Peningkatan harga minyak dunia dibatasi dengan perkiraan meningaktnya cadangan minyak mentah AS. Laporan yang dirilis American Petroleum Institute (API) pada Selasa, cadangan minyak mereka diperkirakan meningkat 1,1 juta barel pada pekan yang berakhir 10 Januari dari pekan sebelumnya.

Sementara Cina, melalui juru bicara kementerian luar negerinya, Geng Suang tidak mau mengungkapkan kepastian penandatanganan kesepakatan dagang dengan AS yang diisukan dilakukan Rabu ini 15 Januari 2020.

Semoga saja semua berakhir dengan win-win solution sehingga dunia tidak perlu khawatir lagi menghadapi peningkatan ketegangan dua negara raksasa tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini