Ini Kriteria People Power versi Andi Arief, Aksi 212 Belum Apa-apa

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menilai sejak 1980 -an hanya ada satu people power di Indonesia. Menurutnya aksi 212 selama ini tidak bisa disebut people power karena tuntutan politiknya tidak terang benderang.

“People power itu cuma pernah sekali terjadi di Indonesia, bulan November 1998 saat MPR menolak pertanggungjawaban Habibie. Gerakan damai itu pun akumulasi gerakan sejak 1980-an,” ujar Andi melalui akun twitternya, Sabtu 18 Mei 2019.

Selama ini yang terjadi adalah amuk massa. Itu terjadi pada 1965, 1974, 1978, 1986 dan Mei 1998.

Pada ‘people power’ November 1998, menurut Andi jumlah massa yang menolak pertanggungjawaban Habibie memenuhi jalan-jalan Jakarta dari Gedung DPR/MPR hingga Salemba.

Fenomena itu, menurut Andi, merupakan aksi massa terbesar sepanjang peristiwa politik Indonesia.

People power juga dibedakan dua, konstitusional dan inkonstitusional. Yang konstitusional terjadi November 1998, sedangkan people power inkonstitusional saat penumbangan Presiden Filipina Ferdinand Marcos.

Berita Terbaru

Terciduk Nuthuk Harga ke Wisatawan, Pemkab Kulon Progo Tak Segan Ambil Tindakan Tegas ke Pelaku Usaha

Mata Indonesia, Kulon Progo - Pada libur Tahun Baru 2025, sejumlah pelaku usaha termasuk warga yang membuka jasa parkir di kawasan wisata di Kulon Progo diingatkan tak sembarangan mematok harga. Fenomena 'nuthuk' yang kerap menjadi persoalan di momen libur panjang ini seakan tak kunjung tuntas antara pengusaha dan wisatawan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini