Benarkah Aksi Mahasiswa Ditunggangi? Ini Kata Menkumham

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA - Banyak pihak yang menilai bahwa demonstrasi yang dilakukan ribuan mahasiswa dari puluhan kampus di gedung DPR/MPR, Selasa 24 September 2019 kemarin ditunggangi oleh kepentingan pihak tertentu.

Benarkah aksi mahasiswa ditunggangi?

Menjawab itu, Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menduga bahwa demonstrasi mahasiswa kali ini ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu dengan tujuan politis, bukan murni gerakan rakyat.

“Demonya dimanfaatkan untuk tujuan politis,” ujar Yasonna dalam keterangan resminya.

Ia mengingatkan, mahasiswa sebaiknya tidak terikut-ikut agenda politik tertentu dari pihak yang memanfaatkan demonstrasi. Yasonna tak mempermasalahkan bila mahasiswa tidak sepakat dengan RUU KUHP atau revisi UU KPK, namun jangan sampai melakukan tindakan anarkis dan membawa misi pihak tertentu.

“Kalau mau bertanya tentang RUU datang ke DPR, datang ke saya. Bukan merobohkan pagar,” kata Yasonna.

Seperti diketahui, aksi mahasiswa menolak RKUHP berujung ricuh di depan Gedung DPR/MPR RI pada Selasa sore hingga malam hari.

Sejumlah fasilitas umum seperti pagar Gedung DPR RI, sepeda motor, pos polisi, dan pintu gerbang tol dibakar oleh oknum pedemo. Massa juga sempat melakukan pemblokiran di tol dalam kota sehingga menghambat lalu lintas.

 

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini