MINEWS.ID, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat diramalkan akan tetap melemah tipis pada perdagangan Rabu 25 September 2019.
Sebagai perbandingan sore kemarin, rupiah berada di level Rp 14. 114 per dolar AS pada Selasa (24/9) sore. Posisi ini melemah 0,02 persen dibanding penutupan pada Senin (23/9) yakni Rp14.085 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa rupiah akan melemah tipis pada kisaran Rp 14.070 hingga Rp 14.125 persen.
Sebagai perbandingan, rupiah sore kemarin ditutup berada di level Rp 14. 114 per dolar AS atau melemah 0,02 persen. Ibrahim mengatakan bahwa pelemahan rupiah masih akan dipengaruhi oleh dampak negosiasi perang dagang antara AS dan China yang terbilang masih belum jelas.
“Ini terlihat setelah China tidak jadi melakukan kunjungan ke usaha pertanian AS di Nebraska dan Montana pasca kedua negara melakukan pertemuan interim pada akhir pekan lalu,†kata dia sore kemarin.
Mata uang garuda juga masih akan terbebani oleh ketidakpastian ekonomi global lantaran rilis data indeks manufaktur atau Purchase Manufucturing Index (PMI) versi Markit menunjukkan skor 41,4 dari sebelumnya 43,5. “PMI dibawah 50 menunjukkan kontraksi, ada keengganan untuk ekspansi,” ujar Ibrahim.
Selain itu, rupiah juga masih akan dipengaruhi oleh Brexit. Di mana, pengadilan akan memutuskan apakah Perdana Menteri Boris Johnson bertindak tidak sah ketika ia menangguhkan parlemen hanya beberapa minggu sebelum Brexit.
“Hasil kasus ini berpotensi mempersulit rencana Johnson untuk memimpin negaranya keluar dari Uni Eropa bulan depan,†kata Ibrahim.