Awas Jangan Berlebihan Makan Makanan Lebaran, Ini Pengaruh Buruknya Buat Tubuh Kita

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Setiap lebaran tiba, muslim yang sudah berpuasa sebulan saat Ramadhan biasanya akan lupa diri melihat banyak makanan berlimpah. Apalagi saat berkumpul bersama keluarga dan kerabat, tidak terasa perut akan penuh dengan berbagai penganan khas lebaran.

Namun banyak ahli kesehatan yang mengingatkan dampak buruk makanan lebaran bagi tubuh ini.

Gulf News dalam laporannya yang dikutip antara mengungkapkan empat hal buruk yang bisa kita alami saat mengonsumsi penganan lebaran yang berlebihan.

  1. Kelelahan
    Makan berlebihan bisa memicu gula darah yang mengakibatkan lesu.
  2. Kembung
    Jika kita mengonsumsi makanan berlebihan cenderung tidak mengunyah makanan dengan benar dan minum minuman bersoda, serta makanan berlemak memicu gas berlebih dan justru membuat kita merasa kembung sepanjang hari
  3. Mual
    Jika makan makanan berminyak tubuh kita membutuhkan waktu lama untuk mencernanya. Jika berlebihan bisa membuat lambung kita mual selama libur lebaran.
  4. Insomnia
    Asupan karbohidrat yang berlebihan akan membuat kandungan glukosa dalam tubuh akan melonjak yang justru mengganggu siklus tidur Kamu.

Nah, jika Kamu tetap ingin sehat saat dan usai lebaran selain mengontrol asupan, Gulf News menganjurkan berberapa hal seperti:

  1. Bergerak aktif.
    Aktivitas fisik bisa menyeimbangkan lonjakan unsur dopamin di dalam tubuh. Cukup dengan melakukan jalan cepat atau yoga.
  2. Tidur nyenyak
    Tidur nyenyak, termasuk di siang hari membantu membangun ketahanan tubuh dan Anda membutuhkannya selama musim liburan ini.
  3. Hindari kafein
    Awasi asupan teh dan kopi Anda. Kafein meningkatkan adrenalin dan kortisol, mengintensifkan hasrat untuk mengonsumsi gula dan karbohidrat.
Berita Terbaru

Kenaikan PPN 1% Tidak Berdampak Negatif: Pemerintah Pastikan Kebutuhan Pokok Masyarakat Terlindungi

Jakarta – Sejumlah pihak menyambut positif rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1% menjadi 12% pada tahun...
- Advertisement -

Baca berita yang ini