MATA INDONESIA, DAMASKUS – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menegaskan bahwa upaya Amerika Serikat (AS) untuk mengendalikan ladang minyak Suriah adalah ilegal dan sama saja dengan perampokan, seperti dilansir Fars News.
Sebagaimana diketahui, tahun 2019, mantan Presiden AS, Donald Trump memutuskan untuk menahan ratusan tentara AS di Suriah untuk mengamankan ladang minyak negara itu yang belum diretas pasukan Suriah dari militerisme.
Kini, pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di negara konflik, Suriah, itu dilaporkan mengangkut kiriman minyak hasil curian ke Irak, dengan menggunakan sejumlah truk tanker.
Menurut kantor berita resmi SANA, pasukan AS mengizinkan konvoi 80 kendaraan, termasuk truk tanker yang membawa minyak Suriah curian, untuk menyeberangi penyeberangan “tidak sah” Al-Walid ke Irak.
SANA mengutip sumber-sumber lokal dari kota Rmelan di provinsi Hasakah Timur Laut yang mengatakan bahwa konvoi itu disertai dengan kendaraan lapis baja. Sebelumnya, sebanyak 25 truk tanker AS yang membawa minyak curian dari Suriah menuju Irak.
Koalisi pimpinan AS yang konon memerangi Daesh (juga dikenal sebagai ISIL atau ISIS) telah melakukan serangan udara dan operasi di dalam wilayah Suriah sejak September 2014 tanpa izin dari pemerintah Damaskus atau mandat dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tahun lalu, Damaskus mengecam keras perjanjian yang ditandatangani antara militerisme Kurdi SDF dan sebuah perusahaan minyak AS. Pemerintah Suriah menyatakan bahwa perjanjian tersebut tidak sah di mata hukum karena mencuri minyak negara itu.