MATA INDONESIA, JAKARTA – Setiap 25 Desember umat Nasrani memeringatinya sebagai Hari Natal. Secara linguistik kata “natal” berasal dari bahasa Latin yakni “natalis” atau “dies natalis” yang berarti hari lahir.
Perayaan Natal identik dengan kemeriahan dan suka cita yang antara lain diluapkan dengan berlibur ke tempat-tempat bernuansa Nasrani.
Tiga kota di dunia ini bahkan menggunakan kata “Nata.” Ketiganya adalah:
- KwaZulu Natal, Afrika Selatan
Kota ini terletak di daerah perbukitan yang mempunyai beberapa gunung aktif. Namun iklim di daerah KwaZulu Natal bervariasi mulai dari subtrobis hingga ke iklim sedang.
Daerah KwaZulu Natal ini dikenal dengan batu baranya yang berasal dari kawasan utara sekitar Newcastle dan Dundee.
KwaZulu Natal adalah sebuah provinsi yang dibentuk 1995. Namun, sejarahnya berawal pada 1830 – 1840-an saat bagian utara provinsi itu masih ditempati Kerajaan Zulu dan selatannya adalah Republik Boer Natalia sampai menjadi Natal saat Inggris menjajah Afrika Selatan pada 1843.
Saat kedua wilayah itu digabungkan diberi nama baru KwaZulu Natal yang mayoritas penduduknya menggunakan Bahasa Zulu.
Kini milenials bisa mengunjungi KwaZulu Natal dengan tempat-tempat wisatanya yang indah seperti wisata di KwaZulu Natal mulai dari Drakenberg Mountain, Nambiti Big 5 Private, Zulu Lulu Art House, dan masih banyak lagi. Semuanya tidak berkaitan dengan Nasrani.
- Kota Natal, Brasil
Salah satu kota di Brasil juga menggunakan nama Natal yang kini menjadi ibukota negara bagian Rio Grande do Norte, Brasil.
Menilik sejarahnya kota itu juga tidak berkaitan dengan urusan Nasrani saat didirikannya pada 25 Desember 1599.
Hanya saja saat Portugis membangun kota tersebut bertepatan dengan perayaan Natal sehingga kota itu pun disematkan nama yang sama.
Kota ini mempunyai beberapa wisata yang wajib milenials kunjungi seperti Museum Memorial Camara Cascudo, Memorial Aluizio Alves, dan Museum Memorial Natal. Namun sekali lagi tidak ada urusannya dengan agama Nasrani.
- Mandialing Natal, Indonesia
Di Indonesia ada juga loh kota yang menggunakan kata Natal. Terletak di Provinsi Sumatra Utara, Mndailing Natal adalah sebuah kabupaten.
Uniknya, sejarah awal pembangunan wilayah tersebut tidak berkaitan dengan misi penyebaran agama Nasrani, melainkan murni karena persoalan kekuasaan.
Saat itu, anak bungsu Kerajaan Pagaruyung, Pangeran Indra Sutan akan meluaskan wilayah kerajaannya.
Maka, sang pangeran ditemani seorang kawannya yakni Datuk Imam yang juga raja dari Kerajaan Ujung Gading mencari daerah yang cocok untuk meluaskan wilayah kerajaannya.
Akhirnya mereka menemukan wilayah yang landai dan luas sehingga cocok untuk dijadikan sebagai kerajaan baru.
Dalam bahasa Minangkabau daerah itu dinamakan Ranah Nan Data yang berarti “tanah yang datar.” Namun penduduk setempat menyingkatnya menjadi kata Nata.
Seiring masuknya penjajahan dan hubungan perdagangan, kata “Nata” berganti dengan “Natal” hingga sekarang karena pengaruh lidah orang Belanda. (Indah Suci Raudlah)