Tergesernya Huruf Braille Dengan Aplikasi Canggih Era Digital

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Dahulu, huruf Braille begitu masyhur dan sangat diandalkan para penyandang tunanetra. Namun seiring perkembangan zaman, huruf Braille tergantikan oleh kecanggihan teknologi. Para tunanetra pun kini lebih memilih menggunakan kecanggihan teknologi daripada setia dengan Braille.

Louis Braille menjadi tunanetra saat usianya 3 tahun. Ia kemudian dikenal sebagai pencipta sistem huruf Braille pada 1826. Huruf Braille sendiri adalah kombinasi titik-titik timbul pada bidang datar yang membantu penyandang tunanetra untuk membaca. Bisa dikatakan Huruf Braille merupakat alat khusus tunanetra untuk membantu membaca.

Namun karena teknologi yang terus berkembang, kaum tunanetra kebanyakan beralih dari sistem Braille. Mereka menggunakan fitur screen reader atau screen magnifiers. Sistem kerjanya, screen reader berperan sebagai pembaca layar sehingga dapat didengar oleh tunanetra melalui handsfree.

Pada Laptop atau computer, program yang dapat membantu membaca layar adalah Note Visual Dekstop Audio (NVDA) dengan program tersebut, para tunanetra dapat mengikuti perkembangan zaman termasuk mengoperasikan computer ataupun laptop secara mandiri.

Kemudian, untuk membantu membaca layar di Smartphone, screen reader yang banyak digunakan adalah VoiceOver buatan Apple. Melalui VoiceOver, para tunanetra dapat melakukan berbagai kegiatan. Misalnya ketika bertukar pesan dengan Whatsapp, segala tombol dan pesan di dalamnya akan dibacakan oleh VoiceOver.

VoiceOver di Apple ini akan membaca segala bentuk tulisan maupun tombol pada layar perangkat Apple. VoiceOver tersebut mampu membaca 0,66 kata per menit. Kemudian pada perangkat berbasis Android, Screen reader yang ada yaitu, TalkBack.

Sementara di perangkat lawas Nokia, ada Nuance. Sayangnya, aplikasi tersebut tidak sama dengan VoiceOver. TalkBack maupun Nuance dianggap kurang efektif membaca apa yang terlihat di layar Smartphone.

Lalu dalam konteks internet. Situs web dengan konten grafis dan scrolling page yang tak terhingga sulit untuk diinterpetasikan lewat suara. Di Indonesia, terdapat banyak aplikasi untuk membantu tunanetra.

Aplikasi MAS Jawa T-Netra alias Money Android Scanner adalah jawaban untuk para tunanetra. Aplikasi tersebut berfungsi untuk memindai nilai mata uang dengan teknologi bernama Optical Character Recognition (OCR). Jadi, ketika aplikasi diarahkan pada uang, ia akan menyebutkan nilai mata uang tersebut.

Saat ini juga terdapat teknologi navigasi dalam ruangan dari objek bersuara, teknologi tersebut merupakan karya dari Microsoft dengan aplikasi bernama Seeing I App. Tujuannya, untuk memandu tunanetra di bangunan indoor yang kompleks.

Aplikasi ini menggabungkan suara dan pengamatan ruangan serta objek 360 derajat secara real-time. Aplikasi ini dapat membantu penyandang tunanetra untuk menemukan benda tertentu, melalui jalur yang telah diatur sebelumnya.

Mesin Penerjemah huruf Braille juga berkembang di era teknologi ini, perangkat tersebut dibekali fitur pemindai. Ia akan menangkap gambar yang tertulis dengan huruf biasa, lalu menerjemahkannya ke huruf Braille.

Reporter : Anggita Ayu Pratiwi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini