Sering Mencampur Kerupuk dengan Kuah Bakso, Jadilah Seblak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Semua jenis kerupuk bercampur dalam satu rebusan dengan bumbu dan sayur-sayuran. Rasanya?

Yummy…itulah seblak. Apalagi memakannya di saat musim hujan dan udara yang dingin. Kenapa? karena makanan khas Bandung ini identik dengan rasa pedas.

Teksturnya yang kenyal, hangat, berkuah. Rasanya yang gurih, pedas dan memiliki aroma kencur yang menjadi ciri khas makanan ini. Seblak pada umumnya berisi godokan kerupuk oren, sayuran, potongan ayam, telur. Kemudian bumbu utamanya adalah bawang putih, bawang merah, kencur, cabai rawit dan penyedap rasa.

Makanan ini mulai populer di masyarakat umum sekitar tahun 2000an. Meski ada beberapa kalangan berpendapat bahwa makanan dengan bahan kerupuk rebus sudah ada sejak tahun 1940an.

Awalnya banyak orang yang menyangka Seblak adalah makanan khas Jawa Tengah. Apalagi pada tahun 1940an, kerupuk rebus ini populer di Jawa Tengah sebagai cemilan.

Nah, cemilan ini berasal dari yaitu Sumpiuh, sebuah kecamatan di Kabupaten Banyumas. Cemilan ini bernama kerupuk godog (‘godog’ berarti rebus).

Kerupuk Godok
Kerupuk Godok

Sedangkan Seblak yang kita kenal sekarang ini awalnya dari inovasi anak-anak muda di Bandung yang ingin menyelamatkan kerupuk yang tidak laku. Mereka mencoba mencampurkan kerupuk yang terkena kuah bakso dengan aneka bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, garam, kencur, cabe rawit, kunyit, dan penyedap rasa.

Penemuan itu kemudian iseng-iseng dijual. Ternyata laku keras dan meledak.  Sejak tahun 2000an hingga kini, Seblak tidak pernah kehilangan popularitas bahkan semakin terkenal dan diminati masyarakat di seluruh Indonesia.

Seorang penjual seblak di Bandung menceritakan nama seblak berasal dari kerupuk mi kuning yang dimasak dengan rasa yang pedas. Padahal nama seblak adalah bumbu yang terbuat dari bahan kencur dan cikur. Jadi nama seblak bukan berasal dari bahan utamanya, kerupuk melainkan dari nama bumbu.

Inovasi anak-anak muda Bandung pun tak terhenti di situ saja. Beberapa inovasi seblak pun muncul. Seperti seblak ceker, seblak makaron, seblak bakso sosis, seblak tulang, seblak mozarella, bahkan paling baru seblak sea food.

Dan sekarang, seblak pun ternyata juga terdiri dari dua jenis, yakni seblak basah dan seblak kering.

Reporter : Alyaa

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini