MATA INDONESIA, KAIRO – Firaun awalnya bukan gelar, melainkan nama tempat. Raja Menes menjadi Firaun pertama yang menyatukan 2 daerah pada masa Mesir Kuno.
Awalnya nama Firaun bukanlah gelar bagi penguasa Mesir Kuno, namun merupakan sebutan untuk istana yang dihuni oleh Raja. Seiring waktu, nama Firaun mengalami pergeseran, dari nama sebuah tempat yang dihuni oleh Raja menjadi nama untuk penghuni istana, yakni Raja.
Dalam dunia modern, Firaun merupakan gelar untuk penguasa Mesir di masing-masing periode. Gelar ini diberikan pada penguasa Mesir sejak periode Dinasti Awal tahun 3150 SM hingga 30 SM ketika Roma menaklukan Mesir oleh Alexander Agung.
Pada masa awal perkembangan, Mesir Kuno dibagi menjadi 2 daerah, yaitu Mesir Hulu dan Mesir Hilir sepanjang Sungai Nil. Firaun Menes dari Thebes yang merupakan Firaun pertama penguasa Mesir Kuno menyatukan kedua daerah tersebut menjadi satu kesatuan.
Pemberian gelar Firaun pada Raja Menes bermula pada masa awal perkembangan masyarakat lembah Sungai Nil di Mesir Kuno. Mesir Kuno saat itu dinilai sangat subur khususnya di bidang pertanian dan irigasi. Mereka mengandalkan musim banjir untuk irigasi.
Untuk menjaga agar Mesir Kuno selalu subur, masyarakatnya mengangkat tokoh masyarakat untuk mengatur berbagai hal terkait perkembangan Mesir Kuno yang menyangkut tata kehidupan masyarakat.
Seiring perkembangan negara dan sistem kemasyarakatan, tokoh masyarakat diberikan gelar Firaun sekaligus diangkat menjadi Raja sebagai pemimpin negara sekaligus pemimpin keagamaan.
Reporter : Rama Kresna Pryawan