MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagai negara yang pernah menjadi provinsi ke-27 Indonesia, Timor Leste atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Timor Timur kini menjadi salah satu negara yang tergolong termiskin di Asia. Bahkan mengalami kelaparan terburuk.
Sempat yakin akan menjadi negara maju setelah memisahkan diri dari Indonesia, pertumbuhan ekonomi di negara ini justru dinilai lamban bila dibandingkan dengan negara lain yang ada di Asia Tenggara, apalagi dibanding Indonesia.
Memiliki cadangan minyak bumi dan gas alam, nampaknya tidak membuat seluruh rakyat Timor Leste dapat hidup sejahtera. Pasalnya, berdasarkan laporan dari United Nations Development Programme (UNDP), negara dengan nama resmi Republik Demokratik Timor Leste itu menempati urutan ke-152 sebagai negara termiskin di dunia dari 162 negara.
Melansir ZonaJakarta.pikiran-rakyat.com, PBB memasukkan Timor Leste dalam daftar Indeks Kemiskinan Multidimensi Global (MPI).
Survey MPI 2020 menunjukkan Timor Leste memiliki angka kemiskinan 0,210 atau 45,8 persen. Bukti kemiskinan di bumi Lorosae, semakin diperkuat dengan adanya indeks kelaparan global.
Pada laman globalhungerindex.org tahun 2020 Timor Leste tercatat menempati urutan ke- 106, atau dikenal dengan negara yang mengalami kelaparan terburuk kedua di dunia dengan skor 37,6.
Sebagai negara termuda di Asia Tenggara, Timor Leste banyak mengandalkan pemasukan dananya dari industri perminyakan yaitu sebesar 90 persen.
Minyak bumi dan gas alam yang seharusnya cukup memakmurkan rakyatnya itu dikabarkan terancam mengalami kebangkrutan. Salah satu penyebabnya ladang minyak yang mulai mengering, lantaran terus-menerus dikeruk negara tetangganya yakni Australia.
Begitu juga Blok Greater Sunrise di Laut Timor yang masih dalam sengketa dengan Australia sehingga belum bisa mendukung ekonomi Timor Leste.
Dengan jumlah penduduk 1,3 juta jiwa, Timor Leste yang dahulu bersikeras berpisah dari Indonesia nyatanya masih sangat bergantung pada NKRI.
Selama ini untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan pokok seperti pakaian, barang elektronik dan kebutuhan penting lainnya, Timor Leste sangat mengandalkan Indonesia dan Australia.
Saat pandemi Covid19 terjadi di negara tersebut, Menteri Perencanaan dan Investasi Timor Leste, Xanana Gusmao tercatat meminta bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negaranya dari Cina.
Pada tahun 2020 ini kemiskinan yang terjadi di Timor Leste nampaknya akan semakin terpuruk karena adanya pandemi Covid19.
Seperti negara lainnya yang mengalami krisis ekonomi, pandemi kian memperlambat pertumbuhan ekonomi di negara mini itu. Faktor yang mempengaruhinya mulai dari penurunan kunjungan turis asing ke negara tersebut, sampai melambatnya perdagangan ekspor impor.
Tak hanya itu, pemerintah Timor Leste juga mencairkan dana yang cukup besar guna dialokasikan untuk penanganan covid-19. (Miskatul Nisa Kamilah)