MATA INDONESIA, JAKARTA – Pertandingan antara Santos FC dan Newcastle United FC yang digelar di Hong Kong pada Juni 1972 memberikan kesan tersendiri bagi Pele.
Dalam laga tersebut, pemilik nama lengkap Edson Arantes do Nascimento ini sukses menjebol gawang The Magpies sebanyak 3 kali. Menariknya torehan gol tersebut dilakukan dalam tempo 15 menit, usai turun minum. Santos pun menang 4-2.
Mantan bek Newcastle Frank Clark pun mengisahkan pertandingan tersebut dalam sebuah wawancara bersama the Chronicle pada 2014 silam. Kata Clark, kala itu, timnya melakukan tour ke Teheran, Bangkok dan Hong Kong. Di Hong Kong, Newcastle menghadapi Santos.
Babak pertama, Pele seolah tak terlihat. Newcastle pun sempat unggul 2-1 berkat gol John Tudor dan Tony Green.
“Kami bermain lebih baik sebelum jeda, tetapi ada hal berbeda setelah itu. Pele tiba-tiba memberi kejutan. Ia mencetak tiga gol fantastis dalam 15 menit,” kata Clark.
“Itu pengalaman menarik saat berada di lapangan yang sama dengan pemain terbaik di dunia. Saya menyimpan foto di dinding ketika menekel Pele,” ujarnya lagi.
Sementara Tony Green mengungkapkan bahwa nama Pele begitu dielu-elukan di Hong Kong. Ia mengatakan bahwa tidak ada tepuk tangan untuk Newcastle. Sebab, semua orang datang untuk melihat Pele.
“Ia benar-benar super. Saya pernah melawan pemain, seperti Denis Law, George Best, dan Bobby Charlton. Tapi, Pele berada di level yang berbeda,” katanya.
Namun gol di pertandingan itu ternyata bukan yang pengalaman pertama bagi Pele. Mundur dua tahun pada Desember 1970, Pele tampil dalam 4 pertandingan melawan Hong Kong dan tim lokal setempat. Ia berhasil memenangkan seluruhnya dan menuymbangkan 8 gol.
Pesona Pele di Hong Kong juga ditunjukkan oleh sikapnya yang sederhana. Dalam sebuah berita lokal, Pele disebutkan menolak diberi kamar mewah untuk menginap di hotel Hilton. “Saya tidak ingin diperlakukan spesial,” kata Pele.
Pele pun berjanji untuk kembali ke Hong Kong dan benar-benar membuktikannya. Selain datang bersama Santos pada 1972, ia juga pernah menjadi pelatih tim lokal pada 1974.
Mantan pesepak bola asal Hong Kong, Dale Tempest, menceritakan pengalamannya mendapatkan tanda tangan Pele di kostumnya. “Sangat menakjubkan. Pele yang saat itu menandatangani baju saya ketika mengunjungi sesi latihan kami di Institut Olahraga Hong Kong,” ujarnya.
Pele datang lagi ke Hong Kong pada 2011 dalam sebuah kunjungan New York Cosmos. Namun, hingga saat ini, legenda berusia 79 tahun itu belum bisa kembali ke sana. Pele tengah berjuang untuk tetap sehat.
Pada April 2019, Pele menjalani operasi pengangkatan batu ginjal di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paulo, Brasil. Sebelumnya, ia juga pernah dirawat karena menderita infeksi saluran air kencing di sebuah rumah sakit di Paris, Prancis.
Selain itu, Legenda sepak bola Brasil itu juga dilaporkan mengalami depresi berat akibat sakit pinggul yang dideritanya pada Februari 2020.
Kondisi kesehatannya kurang baik. Pelle tak bisa berjalan dan hanya mengurung diri di dalam rumah, bahkan harus menggunakan kursi roda untuk mobilitasnya sehari-hari.