MATA INDONESIA, JAKARTA-Penggunaan masker menjadi hal wajib saat ini bagi masyarakat di seluruh dunia. Bahkan beberapa negara telah menerapkan denda bagi siapa saja yang melanggarnya, tak terkecuali di New York.
“Kami akan mendenda siapa pun yang tertangkap di depan umum tanpa menggunakan masker. Denda maksimal sebesar 1.000 US dolar atau sekitar Rp 14 juta diberlakukan terhadap penduduk atau pengunjung,” ujar Wali Kota New York City Bill de Blasio pada konferensi pers Selasa lalu seperti dilansir Reuters.
Bagi mereka yang kedapatan tidak memakai masker, polisi dan pejabat kesehatan menawarkan masker dan jika mereka menolak akan dikenakan denda maksimal.
Walikota De Blasio mengatakan kenaikan kasus Covid-19 baru-baru ini di kota New York sebagian terkait dengan sembilan area dari 146 area yang menurut pejabat kesehatan kota telah mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang mengkhawatirkan, termasuk di beberapa komunitas Yahudi Hasid.
Dia memperingatkan bahwa beberapa daerah dapat diperintahkan untuk menutup bisnis atau sekolah jika jumlah kasus infeksi virus corona terus meningkat meningkat.
Pengumuman De Blasio itu muncul ketika banyak siswa kembali ke sekolah dasar negeri New York City untuk pertama kalinya pada Selasa 29 September 2020, bagian dari upaya untuk memberikan perpaduan pembelajaran secara langsung dan virtual yang telah dua kali ditunda di tengah penentangan oleh serikat guru.
Pemerintah kota telah mengatakan akan menutup sekolah lagi jika rata-rata hasil tes selama tujuh hari mencapai tiga persen atau lebih.
Sementara itu, Gubernur New York Andrew Cuomo menyampaikan kemungkinan menghentikan kembali kegiatan makan dalam ruangan di tempat-tempat makan atau menerapkan kembali pembatasan lainnya.
Cuomo, yang telah berulang kali berselisih dengan de Blasio mengenai siapa yang memiliki wewenang untuk memberlakukan atau melonggarkan tindakan pembatasan sosial, mengatakan dia akan bertemu pekan ini dengan para pemimpin komunitas Yahudi Ortodoks di Brooklyn serta di wilayah Nassau, Orange dan Rockland, di mana kasus infeksi virus corona juga meningkat.