Ini Kisah Imam Bukhari Pertama Kali Belajar Hadist

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak dari Umat Islam pasti tidak paham ketika disodori nama Muhammad dari Uzbekistan, negara pecahan Uni Soviet. Tetapi, mereka akan langsung mengerti ketika disebut Imam Bukhari.

Ya, Muhammad adalah nama pemberian ayahnya, Ismail bin Ibrahim saat lahir 21 Juli 810 Masehi atau 13 Syawal 194 Hijriah. Sedangkan Bukhari disematkan kepada Muhammad karena dia lahir di Kota Bukhara.

Daya ingatnya yang luar biasa membuat orang tuanya merasa terhibur karena Muhammad lahir dengan mata yang buta. Muhammad kecil mampu mengingat setiap soal yang dibacakan kepadanya.

Dia sanggup mengulang setiap bacaan yang didengarnya tanpa satu kesalahan pun bahkan tidak ada tanda baca yang luput. Maka tidak heran di usianya yang masih anak-anak, Muhammad sudah menghafal banyak surah Al Quran.

Hal itu membuat ayahnya memasukkan Muhammad kecil ke sebuah madrasah untuk belajar Al Quran. Saat baru datang ke madrasah, sang guru sedang membaca Surat Qaf, yang sudah diingat dengan baik olah Muhammad.

Maka, begitu sang guru selesai membaca, Al Bukhari kecil mengangkat tangannya dan menyatakan bahwa dia sudah hafal surat Qaf.

Pernyataan itu tentu saja mengejutkan sang guru karena orang dewasa sekalipun akan kesulitan menghafal satu ayat surat itu dengan baik dan benar.

Lebih terkejut lagi, ketika bocah berusia sekitar 7 tahun itu mampu mengulang seluruh Surat Qaf dengan sangat baik makhraj hingga sifat setiap hurufnya sama persis dengan bacaan sang guru.

Guru itu pun merangkul Muhammad dan memintanya belajar hadist. Maka saat tiba di rumah, dia menceritakan apa yang dialaminya di madrasah kepada sang ibu.

Namun, Ibu Bukhari meminta anaknya tetap mempelajari Al Quran karena matanya yang buta akan menyulitkan dia mempelajari hadist.

Tetapi, Muhammad alias Al Bukhari bersikukuh mempelajari hadist. Lalu dia pergi ke kamarnya sembari meraba-raba mempelajari hadist. Melihat pemandangan itu, sang ibundanya sedih sampai menangis.

Dengan linangan airmata, Ibunda masuk ke dalam kamar tidurnya dan berdoa memohon kepada Allah SWT sampai tertidur. Dalam doanya, sang ibu meminta agar penglihatan anaknya dipulihkan.

Saat doa dipanjatkan ibunda, Al Bukhari ternyata sedang membaca Surat Qaf ayat 22 yang berbunyi, “Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan darimu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.”

Maka mukjizat pun datang dan seketika Bukhari bisa melihat kembali. Ia pun berlari keluar kamarnya menghampiri sang ibunda yang tertidur karena kebanyakan berdoa.

Imam Al Bukhari memberitahu sudah bisa melihat. Awalnya ibundanya tak percaya. Imam Al Bukhari pun menyebutkan warna baju sang ibunda dan benda-benda di sekitarnya.

Sejak saat itulah Bukhari mulai belajar hadist. Untuk mempelajarinya dia harus menemui lebih dari 1000 perawi dan berhasil memisahkan mana kisah yang palsu dan benar. Untuk menemui para perawi tersebut dia harus melakukan perjalanan sampai ke Jazirah Arab bahkan Irak, tak jarang dia harus berjalan kaki berhari-hari ke tempat perawi tersebut untuk menerima ilmu hadist.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini