MATA INDONESIA, JAKARTA – Tiap tahunnya, pada tanggal 1 November 2020, Gereja Katolik merayakan hari raya Orang Kudus. Merunut pada sejarahnya, peringatan ini pertama kali dirayakan oleh Paus Bonifasius IV pada tahun 610. Hari raya ini dirayakan untuk menghormati segenap anggota Gereja disebut ‘Pesekutuan Para Kudus atau Santa dan Santo’.
Berikut ini 5 orang Kudus yang akan disajikan oleh team redaksi minews berikut ini :
1. Santo Laverius (312)
Santo Laverius adalah seorang tentara Romawi yang dimartirkan karena imannya dan dihormati sebagai orang kudus oleh Gereja Katolik. Kisah kehidupan orang kudus ini tertulis dalam ‘Gesta Sancti Laverii‘, sebuah biografi yang ditulis oleh Robert de Romana.
Dijelaskan bahwa St. Laverius berasal dari keluarga Sergia di kota Teggiano. Ia melakukan karya pewartaan di kotanya dengan memberitakan injil-injil di antara keluarga dan teman-temannya.
Ketika ia tiba di kota Acerenze, Ia ditangkap karena memberitakan injil di kota tersebut. Ia kemudian disiksa sepanjang malam dengan direntangkan di papan penyiksaan dan ditusuk-tusuk, kemudian dibiarkan tergantung di alun-alun kota Acerenza. Tapi dia tidak kehilangan semangat, dia terus mengajarkan cinta kepada Tuhan dan mewartakan Injil Yesus.
Setelah dibebaskan, ia melanjutkan pewartaan injil dari kota ke kota sampai akhir hidupnya.
St. Laverius dihormati sebagai santo pelindung bagi kota Acerenza (Italia), Grumento Nova (Italia), Laurignano (Italia), Ripacandida (Italia), Teggiano (Italia), dan Tito (Italia, sejak 1465). Dia biasanya digambarkan sebagai seorang prajurit atau dengan ranting palma. Namanya tercantum dalam Martirologi Roma untuk diperingati pada tanggal 27 Nopember.
2. Santo Petrus
Nama aslinya adalah Simon bin Yunus. Dia dinamakan Petrus atau “batu karang”, yang mengisyaratkan bahwa Yesus meletakkan landasan gereja-Nya di atas Petrus. Petrus adalah salah seorang dari dua belas rasul Yesus dan menjadi Paus pertama umat Kristiani. Awalnya Ia merupakan seorang nelayan dari Galilea yang kemudian dipanggil dan diberi posisi pemimpin oleh Yesus.
Setelah kematian Yesus, Petrus melanjutkan pewartaan Injil ke sebagia daratan Asia dan Eropa. Ia menyembuhkan orang-orang sakit selama dijumpainya. Ia juga mewartakan injil dengan menulis surat-surat dan dikirimkan ke berbagai tempat. Dua surat yang paling terkenal yaitu Surat-surat Am, yaitu Surat 1 Petrus dan 2 Petrus yang termasuk dalam kanon Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.
Tradisi awal mengatakan bahwa Petrus disalibkan di Bukit Vatikan di pertengahan tahun 60-an di masa pemerintah Kaisar Nero. Dia mati sebagai martir karena iman pengajaran Kristennya.
3. Santo Gregorius Agung
Santo Gregorius Agung merupakan paus dari tahun 590 sampai tahun 604 dan adalah Paus kedua yang disebut “Agung” setelah Leo. Ia sangat berpengaruh dalam Gereja Katolik dan dianggap sebagai salah satu orang kudus terbesar sepanjang masa.
Selama menjabat sebagai paus, Ia dikenal sebagai Gregorius Sang Dialogis dalam Gereja Ortodoks Timur karena karya tulisnya yang berjudul “Dialog-dialog”. Untuk alasan ini, terjemahan namanya dalam bahasa Inggris dari teks Gereja Ortodoks adalah “Gregorius Dialogus”. Dia adalah paus pertama dengan latar belakang biarawan. Gregorius adalah seorang Doktor Gereja dan salah satu dari enam Bapa Gereja Latin.
Selain karya tulisnya yang terkenal, ia merupakan sosok yang dikenal kesederhanaanya dan amal kasihnya. Ia sering menyumbang makanan bagi orang-orang miskin di Roma serta mengundang orang-orang miskin untuk makan bersama dia setiap hari.
St. Gregorius dianggap sebagai orang suci di Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks Timur, Gereja Anglikan, dan beberapa gereja Lutheran. Segera setelah kematiannya, Gregorius dikanonisasi atas dasar pengakuan mayoritas.
4. Santo Pius X
Santo Pius X adalah Paus yang ke-257. Ia dikenal sebagai orang yang memperkenalkan kesalehan yang lebih besar di antara umat beriman, ia mendorong umat untuk sering menerima Sakramen Tobat dan Ekaristi, serta dengan tegas meminta agar bersikap sopan selama Misa.
Ia menyoroti keindahan dan kelayakan lagu Gregorian, menentang penggunaan gaya musik popular serta mendorong upaya-upaya untuk memastikan bahwa umat beriman bisa berpartisipasi aktif dalam Misa dengan menyanyi.
Ketika pecah Perang Dunia I, Paus merasa amat menderita. Ia tahu bahwa aka ada banyak orang terbunuh. Ia mengatakan, “Aku akan dengan senang hati menyerahkan nyawaku demi menyelamatkan anak-anakku yang malang dari penderitaan yang mengerikan ini,”.
Paus Pius X wafat pada 20 Agustus 1914, dikanonisasikan oleh Paus Pius XII pada tahun 1954.
5. Santa Teresa dari Kalkuta
Bagi umat Katolik tidak asing lagi dengan Santa Teresa atau yang sering dikenal Bunda Teresa ini. Ia dikenal sebagai bunda yang penuh cinta kasih, seorang yang kudus, dan peduli terhadap kaum papa di abad modern ini.
Kisahnya bermula pada tahun 1982 saat puncak pengepungan Beirut, Bunda Teresa menyelamatkan 37 anak yang terjebak di garis depan sebuah rumah sakit. Ia menengahi sebuah gencatan senjata sementara antara Israel dan gerilyawan Palestina. Ditemani oleh para pekerja Palang Merah, Ia melakukan perjalanan melalui zona perang ke rumah sakit yang hancur untuk mengevakuasi para pasien muda.
Selama lebih dari 45 tahun Bunda Teresa berkarya. Ia melayani mereka yang miskin, sakit, yatim piatu dan sekarat, sambil membimbing ekspansi Konggregasi Misionaris Cinta Kasih. Ia berkarya dari India ke seluruh dunia.
Kongregasi yang didirikannyanya terus berkembang dan pada akhir hidupnya, Santa Teresa telah menjalankan 610 misi di 123 negara, yang menjalankan berbagai karya amal seperti Panti jompo, Rumah penampungan para penderita HIV/AIDS, lepra dan TBC, program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah.
Bunda Teresa menghembuskan nafas terakhirnya pada 5 September 1997. Ia dikanonisasikan pada 4 September2016 di Basilika Santo Petrus, Kota Vatikan oleh Paus Fransiskus. Pada tahun yang sama Bunda Teresa juga mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian.
Reporter: Amatus Meo
ありがとう