Dari Ramalan Oasis Siwa, Alexander Agung Menemukan Pembunuh Ayahnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pada abad ke 334 SM, Alexander menyeberangi Hellespont dan memulai invasinya ke Kekaisaran Persia. Setelah dua pertempuran besar dan beberapa pengepungan, Alexander berhasil mengambil alih sebagian besar wilayah Persia di Anatolia, Suriah, dan Levant.

Alih-alih melanjutkan perjalanannya ke timur di mana Kekaisaran Persia berada, dia malah mengarahkan pasukannya ke selatan yaitu ke Mesir. Penaklukan Mesir menjadi penting bagi Alexander untuk mengamankan jalur diplomasinya. Mesir juga terkenal akan tanahnya yang kaya. Alexander yang membutuhkan sumber daya sebenyak-banyaknya, memastikan bahwa musuh tidak akan merebut Mesir dan menyerang wilayah Alexander.

Ketika Alexander menginvasi Mesir, ia adalah seorang penguasa yang hebat. Di Mesir mengalami sebuah peristiwa bersejarah yang mengubah hidupnya. Peristiwa ini terjadi di Siwa, Mesir. Alexander mengunjungi sebuah tempat ramalan paling terkenal di Laut Tengah bagian timur.

Pada awalnya, Alexander merupakan seorang anak dari Raja Philip, seorang penguasa Makedonia, Yunani. Saat ayahnya wafat saat melakukan misi, Alexander menggantikan tahta ayahnya. Namun, selama memerintah ia selalu dihantui rasa penasaran tentang siapa yang membunuh ayahnya.

Saat Alexander berhasil menguasai Mesir, ia memerintahkan sebuah pembangunan kota baru bernama Alexandria. Ia juga merestorasi kuil-kuil para dewa Mesir dan menawarkan upacara pengorbanan untuk Firaun. Saat itu, ia juga memutuskan untu mengunjungi tempat ramalan di Siwa.

Setelah 12 hari perjalanan, tibalah Alexander dan pasukannya di Siwa, kawasan oasis yang penuh dengan jutaan pohon kurma dan ratusan mata air. Alexander bergegas pergi ke Kuil Amun dan bertemu si peramal. Ia pun mendapat jawaban oleh si peramal atas siapa pembunuh ayahnya. Jawabannya adalah Pausanias, orang terdekatnya sendiri. Selain itu, peramal tersebut juga mengatakan bahwa Alexander adalah seorang anak dewa yang akan menjadi penguasa besar.

Sepulangnya dari Siwa, Alexander memerintahkan untuk menangkap  Pausanias dan kemudian membunuhnya. Sepulang dari Siwa, perilaku Alexander pun berubah. Ia menjadi egois, dan dominan. Hal ini membuat hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya menjadi sulit.

Satu tahun kemudian (331 SM), Alexander berhasil menaklukkan Babilonia (Irak) dan imperium Persia (Iran). Ia kemudian terus bergerak menaklukkan Asia Tengah (kerajaan Turan/Turkik, 329 SM), lalu anak benua India (326 SM).

Hingga kini, Kuil Amun masih ada dan terletak di Luxor, Mesir. Kuil ini merupakan satu dari empat kompleks kuil utama Mesir Kuno yang dibangun untuk pemujaan dewa Amun dan membentuk Kompleks Kuil Agung Karnak. Kompleks ini adalah yang terbesar dan satu-satunya yang terbuka untuk umum.

Penulis: Keshatita

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini