Dani Dwi Permana, Anak Broken Home Pengebom Mariott dan Ritz-Carlton 2009

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bom Jakarta 2009 atau yang lebih dikenal dengan Bom Mega Kuningan 2009 merupakan peristiwa ledakan bom di hotel JW Marriott dan Ritz-Cartlon di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Peristiwa ini terjadi pada hari Jumat pagi, tanggal 17 Juli 2009, pukul 07:47-07:57 WIB.

Bom ini menewaskan 9 korban dan melukai lebih dari 50 orang lainnya, baik warga Indonesia maupun WNA.
Di antaranya ada 4 orang pebisnis papan atas yakni Garth McEvoy (54), Nathan Verity (38) dan Craig Senger (36) dan Bos Holcim Timothy D MacKay.

Kala itu, polisi menemukan serpihan dari dua bom rakitan yang sudah meledak dan sebuah bom serupa di kamar 1808 Hotel JW Marriott yang ditempati sejak dua hari sebelumnya oleh tamu hotel yang diduga sebagai pelaku pengeboman

Selanjutnya polisi mengumumkan identitas kedua pelaku bom bunuh diri yaitu Dani Dwi Permana asal Bogor dan Nana Ikhwan Maulana asal Pandeglang.

Soal kebenaran status Dani, berdasarkan data anonim yang dihimpun detik, polisi kala itu mendapatkan informasi tersebut dari hasil pemantauan intelijen Polri selama 9 bulan terakhir di komplek Perumahan Telaga Kahuripan, Kemang, Kabupaten Bogor.

Intelijen pun menemukan Dani, seorang remaja dari keluarga broken home yang sudah menghilang berbulan-bulan. Dani yang semula aktif di masjid pun dianggap mengalami perubahan sikap sejak beberapa bulan lalu setelah bergaul dengan Ustad Saifudin Jaelani (SJ). Ustad ini dikenal suka mendoktrin anak muda bahwa aksi bom bunuh diri sebagai bentuk dari mati syahid.

Dani Dwi Permana, Anak Broken Home Pengebom Mariott dan Ritz-Carlton 2009
Sang pelaku bom Jakarta 2009, Dani Dwi Permana

Nama Dani pun disetor oleh intelijen ke Densus 88, sebagai salah satu kemungkinan pelaku bom Marriott dan Ritz-Carlton. Karena Dani diketahui berusia 18 tahun dan cocok dengan hasil identifikasi terhadap jenazah pelaku bom, akhirnya investigasi terhadap Dani pun ditindaklanjuti. Tinggi badan Dani yang di atas 170 cm makin meyakinkan polisi bahwa pelaku bom Marriott itu adalah Dani.

Intelijen pun makin mengintensifkan pemantauan di Candraloka. Rumah keluarga Dani di RT 07 RW 10 Candraloka pun didobrak oleh Densus 88 untuk mencari bukti-bukti yang menguatkan.

Dari rumah Dani, ditemukan dokumen-dokumen yang menguat. Bahkan, kabarnya ada CD mengenai aktivitas Dani dengan SJ. Setelah makin kuat, akhirnya Densus mencari kakak Dani, Jaka, untuk menjalani tes DNA. Akhirnya, pada 3 Agustus 2009 lalu, hasil tes DNA Jaka sama dengan DNA pelaku bom tersebut.

Selain itu, polisi juga berhasil mendeteksi 11 orang yang diduga terlibat dalam pengeboman tersebut, termasuk Noordin M Top sebagai otak pelaku utama dan Ibrohim sebagai orang dalam di Hotel Ritz-Carlton yang menyelundupkan bom ke dalam hotel.

Dari semua data dan fakta yang didapat, kepolisian mengklaim jika Noordin M Top menjadi dalang aksi tersebut. Pengejaran pun dilakukan.

Pada 8 Agustus 2009, Densus 88 menggerebek sebuah rumah di Temanggung, Jawa Tengah. Diduga, Noordin M Top bersama komplotannya berada di rumah tersebut. Pengepungan pun dilakukan selama lebih dari 12 jam sebelum akhirnya orang yang diduga Noordin tewas ditembak.

Namun, setelah melakukan tes DNA, orang tersebut bukanlah Noordin M Top, melainkan Ibrahim, kaki tangan Noordin yang juga menjadi otak peledakan di hotel JW Marriot dan Rits Carlton di kompleks Mega Kuningan.

Baru pada 16 September 2009 Noordin M Top kembali dikabarkan terkepung. Kali ini, ia terperangkap di Solo. Setelah mendapat informasi dari kaki tangan Noordin, Densus 88 menggerebek sebuah rumah dan yang bersangkutan kabarnya berhasil dilumpuhkan dan ditembak mati.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Danantara Dorong Kontribusi Program Swasembada Pangan

Oleh: Puteri Mahesa Widjaya*) Indonesia memasuki babak baru dalam upaya mewujudkan kemandirian pangannasional melalui langkah-langkah progresif yang digerakkan oleh Badan PengelolaInvestasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini tampil sebagai simboltransformasi pengelolaan aset negara yang bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapijuga berpihak pada kebutuhan strategis bangsa. Dengan visi kuat dan strategi terukur, Danantara membuktikan diri sebagai motor penggerak utama program swasembadapangan. Langkah-langkahnya mencerminkan optimisme masa depan, di mana kekuatandomestik diolah menjadi sumber daya nasional yang berdaulat. Danantara hadir bukansekadar sebagai pengelola investasi, tetapi sebagai garda depan perubahan yang membawa harapan besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia. Komitmen Danantara terhadap program swasembada pangan mendapat apresiasi dariberbagai pihak, termasuk legislatif. Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyampaikan harapan besar agar Danantara dapat menjadi pemimpin dalam penguatan kedaulatanpangan nasional. Ia menegaskan bahwa Danantara memiliki kapasitas kelembagaanuntuk mengonsolidasikan aset-aset negara, termasuk lahan dan alat produksi yang belum terkelola secara maksimal. Menurutnya, banyak aset tanah milik negara, baikyang dikelola BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, maupun ID Food, yang dapat diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini menjadipenguat arah kebijakan Danantara dalam memanfaatkan kekuatan domestik gunamemenuhi kebutuhan strategis bangsa. Salah satu fokus utama Danantara dalam mewujudkan swasembada pangan adalahkonsolidasi aset-aset negara berupa lahan produktif. Melalui identifikasi dan pemetaanulang terhadap lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, Danantara mengambil langkah proaktif untuk menjadikannya sebagai basis produksipangan. Lahan milik negara yang berada di bawah pengelolaan berbagai BUMN kinidiarahkan untuk mendukung pertanian strategis, termasuk komoditas pangan pokokyang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Hal ini sejalan dengan visijangka panjang pemerintah untuk menjadikan tanah sebagai sumber dayaberkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, Danantara juga mengedepankan revitalisasi pabrik dan alat produksiyang tersebar di berbagai wilayah. Dengan menghidupkan kembali fasilitas produksimilik negara, Danantara membangun fondasi industri pangan yang kuat dan efisien. Pabrik-pabrik yang telah dipulihkan akan difungsikan kembali sebagai pusat pengolahanhasil pertanian, gudang logistik, maupun sebagai pusat distribusi bahan pokok. Langkahini akan mempercepat rantai pasok, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkandaya jangkau pangan ke seluruh penjuru nusantara. Dukungan Danantara terhadap ketahanan pangan juga ditunjukkan melalui konsolidasisektor pupuk. Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwadalam rencana kerja tahun 2025, industri pupuk menjadi salah satu prioritas utama. Konsolidasi ini mencakup pembangunan dan perbaikan pabrik, serta penyederhanaanproses bisnis agar produksi lebih efisien. Menurutnya, strategi ini bertujuan menurunkanbiaya produksi pupuk dan memastikan ketersediaannya bagi petani di seluruh wilayahIndonesia. Langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Danantara tidak hanya fokuspada aspek korporasi, tetapi juga pada pelayanan terhadap kepentingan publik secaraluas. Dony juga menjabarkan bahwa Danantara telah menetapkan tiga klaster program utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Ketiga pilar ini menjadi fondasidalam optimalisasi sembilan sektor strategis BUMN, termasuk sektor pangan, pupuk, kawasan industri, dan hilirisasi komoditas. Program kerja ini mencerminkan keseriusanDanantara dalam membentuk sistem industri nasional yang tangguh dan efisien, dengan tujuan akhir mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. Untuk memastikan keberlanjutan seluruh inisiatif tersebut, Danantara juga menekankanpentingnya penguatan tata kelola kelembagaan, termasuk di bidang manajemen risiko, legalitas aset, sumber daya manusia, dan keuangan. Pendekatan ini menunjukkanbahwa transformasi yang dilakukan Danantara bukan semata-mata pada sisi fisik atauaset, tetapi juga menyangkut reformasi manajerial yang menyeluruh. Dalam konteks ini, Danantara hadir sebagai wajah baru dari pengelolaan investasi negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang. Langkah-langkah strategis Danantara juga didukung dengan kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian teknis, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dankomunitas lokal. Kemitraan yang inklusif ini menjadi kekuatan penting dalammempercepat implementasi program swasembada pangan secara merata di berbagaiwilayah Indonesia. Dengan memperkuat sinergi, Danantara memastikan bahwa setiapelemen dalam rantai nilai pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi, dapatberfungsi optimal. Dalam konteks pembangunan nasional, kehadiran Danantara menjadi representasi daritekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri. Pengelolaan aset negara yang diarahkanuntuk kebutuhan rakyat merupakan bentuk nyata dari ekonomi berdaulat. Melaluilangkah-langkah konkret yang dilakukan saat ini, Danantara tidak hanya memperkuatsektor pangan, tetapi juga meneguhkan peran strategis BUMN sebagai instrumenpembangunan nasional yang relevan dan berdampak langsung. Dengan arah yang jelas dan semangat kolaboratif yang tinggi, Danantara diyakini akanmenjadi lokomotif baru dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian pangan, dan Danantara berada di garda depan perjuangan ini, membawa harapan, solusi, danmasa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. *Penulis merupakan Jurnalis Ekonomi dan Investasi
- Advertisement -

Baca berita yang ini