Bedog, Senjata Khas Baduy yang Dibuat dengan Kepalan Tangan dan Pijatan jari

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Persenjataan bagi masyarakat suku baduy merupakan keharusan, karena suku ini suka sekali berkelana dari satu hutan ke hutan yang lain. Salah satu senjata tradisional khas suku Baduy yaitu Bedog.

Konon dahulu pada era awal pembuatan golok Baduy, seorang pande tidak menggunakan palu untuk membentuk golok yang dibuat dari besi membara, tetapi menggunakan kepalan dan pijitan jari.

Untuk pembuatannya bedog sendiri tidak sembarangan, waktu yang paling baik adalah adalah tahun baru kalender Sunda yang akan jatuh pada bulan Mei dalam tahun Masehi. Karena kalau waktu pembuatannya salah bedog tersebut tidak akan jadi.

Golok Suku Baduy terbagi dua, khas Baduy luar dengan gagang melingkar, dan khas Baduy dalam yang membentuk L bengkok dan lebih panjang.

Saat ini di baduy ada dua kampung di Baduy Luar yang terkenal pembuatan perkakas tajam, yaitu kampung Batu Beulah dan Cisadane. Kedua kampung ini letaknya tidak berjauhan, dan berada di sebelah Selatan Baduy (Kanekes).

Sejak dahulu kedua kampung yang berdekatan ini sudah terkenal buatan bedognya yang sangat hebat karena kekuatan, ketajaman, dan pamornya. Bahkan tersebutlah nama seorang panday beusi Daenci sekarang sudah meninggal dunia) yang terkenal karena kesaktian dan kekuatan bedogknya.

Kepopuleran Batu Beulah hingga kini tidak bisa dilepaskan dari nama Daenci. Anak dan cucu Daenci merupakan generasi penerus pembuat bedog Daenci.

Bedog menjadi atribut sehari-hari lelaki Baduy. Ada dua macam Bedog yang dibuat dan digunakan oleh orang Baduy, yaitu bedog polos dan bedog pamor. Bedog polos dibuat dengan proses yang biasa, menggunakan besi baja bekas per pegas kendaraan bermotor yang ditempa berulang-ulang.

Bedog ini digunakan oleh orang Baduy untuk menebang pohon, mengambil bambu, dan keperluan lainnya. Bedog Baduy yang telah diyakini kekuatannya yaitu bedog yang berpamor.

Bedog pamor memiliki urat-urat atau motif gambar yang menyerupai urat kayu dari pangkal hingga ujung bedog pada kedua permukaannya. Proses pembuatannya lebih lama dan memerlukan pencampuran besi dan baja yang khusus. Kekuatan dan ketajaman bedog pamor melebihi bedog polos biasa, di samping memiliki kharisma tersendiri bagi yang menyandangnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Hari Buruh Sedunia, Polda DIY Serahkan Bantuan Sembako

Mata Indonesia, Yogyakarta – Memperingati Hari Buruh Sedunia, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H., menyerahkan bantuan sembako kepada Koperasi Konsumen Persatuan Buruh DIY di Gedung Pertemuan Bumi Putera Yogyakarta, Pakualaman, Kota Yogyakarta, Selasa (30/4/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini