Kisah Pinokio, Boneka Kayu Berhidung Panjang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Carlo Collodi adalah pengarang dongeng anak-anak yang sangat terkenal berjudul Petualangan Pinokio di tahun 1881. Pinokio merupakan suatu cerita edukatif tentang boneka kayu yang berubah menjadi anak laki-laki bernama Pinokio karena bantuan peri.

Pinokio memiliki petualangan yang mengubahnya dari anak yang nakal dan suka berbohong menjadi anak yang baik dan patuh pada orang tua. Penelitian terbaru mengungkap fakta, kisah Pinokio memiliki akar yang kuat dengan dunia nyata.

Seorang ahli komputer bernama Alessandro Vegni mencoba membandingkan kisah tersebut dengan peta sejarah. Kisah Pinokio bersetting di San Miniato Basso, desa Tuscan. Berada di pertengahan antara Pisa dan Florensia. Nama asli dari desa tersebut sebenarnya adalah “Pinocchio.”

Kisah Pinokio dibuat berseri pada majalah anak-anak Italia dengan judul La Storia di un Burattino (Kisah Seorang Marionette) pada 1881. Dua tahun kemudian, diubah menjadi sebuah buku yang berjudul Petualangan Pinokio.

Hal ini dipercaya sebagai buku kedua setelah injil yang paling awal diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Buku atau novel itulah yang akhirnya menginspirasi keluarnya ratusan edisi barunya, mulai dari drama panggung, pernak-pernik bahkan film seperti film animasi Disney.

Nama desa itu, San Miniato Basso yang aslinya bernama Pinocchio. Collodi sudah mengenal desa itu. Ayahnya adalah seorang koki terkenal yang hidup di dekat desa itu selama beberapa tahun.

Carlo Carlodi
Carlo Carlodi

Pada 1825, ayahnya pindah ke Florensi dari tempat tinggal sebelumnya kawasan Pinocchio untuk bekerja bagi Marquis Lorenzo Ginori Lisci. Vegni mempercayai, Collodi tidak hanya memiliki tujuan untuk mengunjungi San Miniato saja, tapi juga ia ingin bertemu beberapa orang disana. Kemungkinan, ia menggunakan orang-orang tersebut untuk menginspirasi karakter-karakternya.

Saat Geppetto memberikan nama bonekanya mengatakan, ia tahu seluruh keluarga Pinocchio. Penduduk asli San Miniato disebut Pinocchi atau Pinocchini. Dimulai dari San Miniato, penelitian yang dilakukan oleh Vegni menunjukkan sejumlah kesamaan dengan kisah hidup Collodi.

Terdapat casa Il Grillo atau rumah jangkrik, sebuah bangunan di pedesaan yang namanya mungkin merujuk pada Jangkrik Yang Berbicara dan desa Osteria Bianca. Vegni percaya hal ini menginspirasi Penginapan Udang Merah dalam cerita.

Rubah dan Kucing yang bertemu dengan Pinokio nampaknya berhubungan dengan dua segi dalam peta, Rio delle Volpi (Sungai Rubah) dan dua rumah atau Rigatti. Desa La Lisca (Tulang Ikan) bisa jadi menginspirasi alur kisah Pinokio yang ditelan oleh ikan paus.

Menurut Gianni Greco dari Asosiasi Pinokio, Pinocchio berseting antara Florensia dan Castello, di sebuah kotak kecil di dekatnya. Collodi menghabiskan musim panasnya di Castello, villa saudara laki-lakinya. Di sana, Collodi menulis ceritanya. Di Castello, Collodi bertemu Giovanna Ragionieri, seorang gadis pirang kecil dengan mata baru yang dikatakan menginspirasi karakter Peri Berambut Biru.

Reporter : Ade Amalia Choerunisa

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini