KPK Sebut Bansos Corona Jadi Kampanye Terselubung Petahana di Pilkada

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Komisi Pemberanatsan Korupsi (KPK) tengah menyoroti gelaran Pilkada serentak 2020 di tengah pandemi corona, khususnya aktivitas calon petahana.

Pasalnya, Lembaga antirasuah ini menemukan marak calon petahana di sejumlah daerah memanfaatkan momentum corona untuk berkampanye secara terselubung melalui bantuan sosial (bansos)

Padahal sesuai jadwal yang sudah ditetapkan KPU, masa kampanye baru dimulai pada 26 September hingga 5 Desember 2020.

“Di beberapa daerah yang kami pantau ada calon kepala daerah petahana, kemudian menggunakan momen COVID-19 untuk memberi bansos, kemudian digunakan untuk kampanye terselubung,” ujar Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, dalam konferensi pers daring bertajuk ‘Memastikan Pilkada Sehat: Menjauhkan COVID-19 dan Korupsi’ yang disiarkan PUSaKO FHUA pada Jumat 11 September 2020.

Ghufon menyatakan, kampanye terselubung menggunakan bansos yang paling banyak seperti modus menempel foto di bantuan beras.

Ia menegaskan KPK telah mengingatkan kepada Pemda dan calon petahana yang dimaksud untuk menghentikan hal tersebut.

“Walau KPK sudah melarang bansos beras ditempeli foto, jargon, dan lain-lain tapi momen ini mau tidak mau bisa digunakan kampanye terselubung. Misalnya saya calon kepala daerah memperbanyak sembako, BLT,” katanya.

KPK sebelumnya juga menemukan potensi dana bansos digunakan untuk kepentingan Pilkada setelah menelaah refocusing APBD untuk anggaran bansos di daerah.

Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar, mengatakan terdapat beberapa daerah yang tidak masuk akal dalam refocusing anggaran untuk bansos corona. Padahal, menurut Lili, korban corona di daerah tersebut terbilang sedikit. Setelah ditelaah, ternyata daerah tersebut menggelar Pilkada tahun ini.

Lili tak menyebut di mana saja daerah yang dimaksud. Namun menurutnya, daerah-daerah itu berada di Jawa Timur.

Sebagai informasi, terdapat 19 daerah di Jatim yang menggelar Pilkada 2020. Daerah tersebut yakni Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Kediri, Lamongan, Tuban, Gresik, Mojokerto, Malang, Blitar, Sidoarjo, Sumenep, Jember, Situbondo, dan Banyuwangi. kemudian Kota Blitar, Pasuruan, dan Kota Surabaya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini