Jokowi Minta Kampus Menerapkan Kurikulum dan Sistem Belajar Baru

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti keberadaan perguruan tinggi di Indonesia terutama yang sudah berusia tua untuk melakukan peremajaan kurikulum dan sistem pembelajaran. Hal ini agar semua perguruan tinggi dapat berkompetisi di tengah disrupsi dunia.

“Peremajaan yang dimaksud agar mereka tetap Tangguh dan kompetitif di dunia baru yakni era digital,” ujar Jokowi dalam Forum Rektor Indonesia, Selasa 27 Juli 2021.

Dia pun mengatakan saat ini merupakan kesempatan emas bagi perguruan tinggi muda. Pasalnya, lanjut Jokowi, mereka tidak akan terbebani untuk membuang tradisi kerja masa lalu dan menerapkan kurikulum baru.

“Perguruan tinggi baru berkesempatan untuk melompat ke cara kerja baru, ke kurikulum baru, ke manajemen model baru,” katanya.

Kepada pada rektor, Jokowi pun mengingatkan, hybrid knowledge dan hybrid skill sangat dibutuhkan di segala jenis profesi. Untuk itu, dia meminta agar para dosen tak terlalu kaku terhadap disiplin ilmu.

“Korbannya bukan hanya para alumni yang gagap menyongsong masa depan, tetapi juga perguruan tinggi tidak mampu membangun relevansi dalam dunia yang sedang terdisrupsi,” katanya.

Menurut Jokowi, disrupsi sekarang ini memberikan kesempatan kepada pendatang baru untuk mendahului mereka yang terbebani dengan cara-cara lama. Jokowi ingin perguruan tinggi dapat lebih progresif dalam menyiapkan masa depan para mahasiswa.

“Saya harap perguruan tinggi harus lebih progresif dalam membangun cara kerja baru untuk menyiapkan masa depan para mahasiswa kita dan untuk menyiapkan Indonesia mendahului negara-negara lain,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini