MATA INDONESIA, JAKARTA – Dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19, SNV Indonesia mendesain Hygiene and Behaviour Change Coalition (HBCC).
Program ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kerajaan Inggris dan Unilever. Pasalnya, berbagai tantangan sampai saat ini masih terus dihadapi pemerintah pusat dan daerah, dalam rangka mengedukasi masyarakat dan mencegah penyebaran wabah COVID-19, terutama kepada kelompok masyarakat rentan yang situasi kehidupan dan pekerjaannya tidak memungkinkan social distancing dan bekerja dari rumah.
Kelompok rentan ini dinilai paling sulit melaksanakan perilaku kebersihan, karena terbatasnya akses air bersih, sabun, dan fasilitas sanitasi, serta rendahnya kesadaran atau informasi tentang perilaku yang aman.
Selain itu, kelompok tersebut juga sangat bergantung pada pasar tradisional, penggunaan sarana transportasi umum, puskesmas, serta kemungkinan anak-anaknya akan masuk kembali ke sekolah untuk pembelajaran tatap muka.
Tiga pendekatan program HBCC, yaitu peningkatan kesadaran publik melalui media massa, kampanye perubahan perilaku di tingkat kabupaten/kota, serta perubahan perilaku dengan media digital, dengan target sasaran utama adalah murid sekolah, petugas kebersihan, kelompok disabilitas dan pengguna fasilitas kesehatan dan fasilitas umum.
Selama 11 bulan pelaksanaan Program HBCC di 8 kabupaten dan 2 kota (Cimahi, Gunung Kidul, Surakarta, Bantul, Probolinggo, Kebumen, Sleman, Gresik, Lombok Timur dan Lombok Tengah) telah terlihat praktik baik perubahan perilaku kebersihan dalam rangka mengurangi penyebaran COVID-19.
Contohnya, kampanye perubahan perilaku School of 5 di 101 sekolah dan madrasah telah menjangkau 1.342 guru dan lebih dari 100 ribu murid. Berbagai sesi yang dilaksanakan daring dan luring telah meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kepercayaan diri untuk mempraktikkan upaya 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
“Anak-anak didorong untuk berkomitmen melalui ikrar 3M dan mempromosikan 3M ke keluarga dan lingkungan terdekat. Lebih dari 600 dokter kecil (dokcil) juga dilatih untuk menjadi role model bagi teman-temannya,” ujar HBCC Programme Manager, Saniya Niska.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispendik Kabupaten Gresik, Nur Maslichah, mengatakan program HBCC pihaknya berhasil meningkatkan pengetahuan mengenai 3M kepada lebih dari 200 guru sekolah dasar dan 5.000 siswa.
“Melalui program HBCC, saya merasa mendapat nutrisi sendiri. Merasa bersemangat dalam mengkampanyekan 3M. Kami sampaikan bahwa program ini sejalan dengan visi-misi Kabupaten Gresik, yang menginginkan masyarakat maju dan sejahtera,” ujarnya.
Direktur SNV Indonesia, Ismène Stalpers, pun berharap upaya bersama untuk mengatasi COVID-19 tidak berhenti pada HBCC. Pemerintah daerah dapat mengadopsi, mereplikasi dan mempertahankan pendekatan yang efektif di sekolah, fasilitas kesehatan, pasar, dan terminal bus menggunakan sumber daya lokal.
“SNV dengan senang hati membagikan semua materi komunikasi dan edukasi, sehingga dapat dikontekstualisasi dan diinternalisasi sesuai kebutuhan daerah. Saya mendorong Bapak Ibu Pemerintah Daerah untuk mempertahankan apa yang telah kita laksanakan dan capai bersama,” ungkapnya.