MINEWS, JAKARTA – Pernahkah kamu melihat seseorang memiliki kulit dengan bercak putih susu? Jika ya, mungkin kamu mengira orang itu terkena air panas atau semacamnya. Akan tetapi, mungkin bukan itu yang sebenarnya terjadi, melainkan karena penyakit.
Namanya ialah vitiligo. Merupakan penyakit yang menyerang pigmen kulit yang disebut melanin, sehingga berhenti memproduksi warna kulit asli hingga timbul bercak berwarna putih susu. Tak hanya di kulit, vitiligo juga dapat menyerang bibir, selaput lendir, hidung, gusi dan mata.
Pada dasarnya, vitiligo bukanlah penyakit berbahaya yang menular. Vitiligo pun tak mengancam jiwa. Meski begitu, perlu diketahui bahwa vitiligo tak hanya menyerang kulit, tetapi juga bisa mnejadi faktor timbulnya depresi.
Pasien vitiligo diketahui lima kali lebih rentan depresi ketimbang mereka yang tidak terdiagnosis vitiligo. Tak hanya itu, penderita vitiligo akan kehilangan kepercayaan dirinya karena merasa si putih yang muncul sangat mengganggu dan tidak diharapkan.
Penanganan yang tepat agar pasien tidak merasa stress dengan kondisinya ialah memberikan pengertian dan harapan bahwa vitiligo bukanlah penyakit menular dan bisa disembuhkan dengan berbagai macam terapi.
Menurut dr. Ronny Handoko, S.pKK, support orang-orang terdekat juga sangat mempengaruhi pengobatan vitiligo ini.
“Support dari orang tua dan keluarga juga sangat berpengaruh pada kesembuhan pasien,†ujar dr Ronny dalam seminar di Jakarta, Rabu 20 November 2019 lalu.
Itulah mengapa kita harus merangkul para pasien vitiligo agar mereka tak merasa sendiri dan berbeda. Selain itu, ajaklah mereka bergabung dengan komunitas sesama pasien vitiligo agar mereka bisa sharing dan merasa bahwa mereka tak sendirian. (Annastasya Rizqa/Ryv)