Para Pecinta Buku Merapat, Ini 4 Situs Baca Gratis dan Legal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Para pecinta buku atau masyarakat lain mungkin masih sering tergoda untuk membeli buku bajakan karena harganya yang murah. Maka, ada seruan untuk menurunkan harga agar peminat buku ilegal tidak lagi terus bertambah.

Hal ini dinilai merugikan penulis yang telah bersusah payah menghasilkan karya. Pasalnya, barang bajakan tidak membayar pajak, royalty dan menyalahi hak atas kekayaan intelektual seseorang.

Maka, sudah sepatutnya para pecinta buku mengetahui beberapa cara yang bisa dijadikan alternatif untuk bisa membaca buku secara legal tanpa mengeluarkan banyak biaya. Salah satunya dengan memanfaatkan situs atau aplikasi daring yang tersedia.

Pertama, yaitu aplikasi iBl Library yang tersedia dalam versi desktop di laman iblilib.moco.co.id ini merupakan layanan perpustakaan digital milik Bank Indonesia. Produk ini berbasis media sosial yang dilengkapi dengan eReader untuk membaca e-book.

Adapun aplikasi ini juga memiliki ribuan judul yang berbahasa Indonesia dari berbagai genre. Mulai dari bahasa, TOEFL, IELTS, computer, psikologi, agama, hobi, entrepreneur, fiksi, dan non-fiksi.

Kedua, yakni aplikasi iPusnas yang merupakan produk digital dari Perpustakaan Nasional untuk memudahkan pembaca di seluruh Indonesia. Aplikasi ini bisa digunakan dalam dua kondisi yaitu daring dan luring. Di dalam aplikasi ini terdapat 150 penulis karya sastra Indonesia dengan karyannya masing-masing.

Ketiga, yaitu Google Books. Cara mendapatkannya mudah karena hanya dengan mengetik keywords perihal buku tersebut. Namun, tidak semuanya tersedia secara gratis.

Keempat, yaitu situs Open Library yang menyediakan sekitar 1 juta e-book secara gratis. Semuanya bisa diunduh dalam berbagai format yaitu EPUB, DJVU, MOBI, dan PDF. Selain itu, Open Library juga bermitra dengan banyak toko buku untuk memungkinkan orang untuk meminjam secara daring.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini