Mengerikan, Ini Hasil Autopsi Elvis Presley Setelah Disegel Selama 50 Tahun

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sempat simpang siur, hasil autopsi Elvis Presley akhirnya diungkap ke publik usai disegel 50 tahun. Selain sejumlah luka di seluruh tubuh ditemukan, hasil autopsi juga menunjukkan Elvis mengalami sembelit kronis selama berbulan-bulan sebelum ditemukan tewas.

Kondisi sembelit kronis seperti ini bisa disebabkan karena beberapa hal. Namun, gejala-gejalanya kerap tak disadari. Elvis Presley juga sempat menjalani pola makan berantakan hingga adanya gangguan feses yang memadat dalam empat bulan.

Sembelit kronis yang dialami Elvis Presley bisa juga disebabkan karena kanker usus besar hingga penyempitan usus besar. Begitu juga dengan kanker usus besar, kanker perut lain yang menekan usus besar, hingga kanker rektal bisa jadi pemicunya.

Pakar kesehatan saluran cerna, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam menyebut sembelit kronis bisa dicegah dengan beberapa kebiasaan sehari-hari. “Hal-hal tersebut tentunya dapat kita cegah, dengan mengonsumsi banyak serat, banyak bergerak dan olahraga, serta minum air mineral secukupnya,” jelasnya.

Selain itu, hasil autopsi memperlihatkan adanya gangguan feses yang memadat dalam empat bulan di usus Elvis Presley. Ditemukan pula bukti dirinya mengonsumsi banyak obat resep dan obat bebas semasa hidupnya.

Fakta lain yang terungkap, tujuh bulan sebelum tewas, Elvis rupanya meminum sembilan ribu pil dan melakukan berbagai suntikan ke dalam tubuhnya.

Beragam spekulasi mengenai penyebab kematian Elvis Presley sempat mencuat dan simpang siur. Hal ini dikarenakan pihak keluarga meminta untuk merahasiakan hasil tersebut sebelum akhirnya kini diungkap ke publik.

Reporter: Muhammad Raja A.P.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini